Tengah terik kehausan hujan
Biarlah cintai-Mu melebihi seteguk air dingin
Merindu-Mu melebihi sesejuk wahah
Engkau yang lebih tulus dari desau angin
Engkau yang lebih jujur dari langit malam tanpa halang
Engkau yang begitu dekat
Lebih dekat dari kemah pelindung badai
Lebih dekat dari tambun budi
Lebih dekat dari denyut nadi
Bukan saja aku sulit menarik batas
Di antara nama-Mu pada hela-hela napas
'Pun angin yang menggandeng debu-debu sahara
Engkau yang kerap kutiduri di ranjang puji
Sebelum gelap melahap petang
Sebelum terik menjamu pagi
Di ketiak-Mu aku mencium bau surga
Dan nikmati luap takzim dari ucap bibir-Mu
(Maumere, 3/3/2017)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H