Mohon tunggu...
Mike Reyssent
Mike Reyssent Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia

Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia Graceadeliciareys@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

MA Kebelet Memberikan Hadiah Kepada Hakim Ahok

15 Mei 2017   08:01 Diperbarui: 10 Juni 2017   11:50 4065
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://megapolitan.kompas.com/read/2017/05/13/10280111/berpakaian.hitam.pendukung.ahok.gelar.aksi.di.depan.balai.kota.

Benar bahwa itu merupakan wewenang MA yang katanya sudah bla bla bla...

Menjadi hal yang sangat aneh jika pemberian hadiah tersebut, langsung sehari setelah hakim memvonis Ahok dengan hukuman yang saat ini masih menjadi polemik.

Jika saja hadiah tersebut bukan diberikan langsung -setelah ketiga hakim tersebut memberikan vonis yang kontorversi- saya yakin orang tidak akan bercuriga.

Jika saja hadiah promosi jabatan itu diberikan beberapa bulan lagi dan diberikan satu persatu kepada hakim, saya juga yakin orang tidak akan curiga.

Hayoolah pak Ridwan atau siapapun orang yang berwenang memberikan hadiah tersebut, gunakanlah sedikiiiiiiiiiiiiiiittttttttt saja nalar dan logikanya...

Coba semisal bapak bapak mau menanggalkan jubah kebesarannya sebentar saja, berdiri sebagai orang awam, apakah bapak bapak tidak akan curiga kalau begitu?

Mungkin saja benar sampai saat ini tidak ada laporan tentang pelanggaran yang dilakukan oleh ketiga hakim tersebut.

Dan mungkin juga benar jika menurut MA ketiga hakim tersebut sudah melaluiproses sesuai program dan saatnya diberikan promosi.

Tapi, tampaknya MA telah menutup mata terhadap fakta bahwa keputusan sidang Ahok sangat kontroversi dan telah membuat polemik dimasyarakat.

Tidak dapat disalahkan jika kemudian masyarakat terutama para pendukung Ahok bercuriga terhadap keputusan MA yang langsung memberikan hadiah.

Kecurigaan para pendukung Ahok bukan karena itu saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun