Namun sayangnya, Peary sekarang sudah berubah menjadi pemabuk dan sama sekali tidak berminat melatihnya. Miris...
Berulang kali Eddy dicuekin Peary. Tapi seperti biasanya, Eddy tidak putus harapan, ia terus berusaha mendekati Pearly.
Hanya dengan bekal persetujuan lisan dari Pearly saja, Eddie nekad melompat dari ketinggian 70m.
Patut dicatat, tidak sembarang orang BERANI melompat dari ketinggian 70 m. Tempat itu dikenal sebagai pematah tulang, bahkan tidak jarang atlet yang cedera parah, patah tulang leher dan meninggal.
Jadi, aksi Eddie bisa dibilang nekad, gila sekaligus membuktikan betapa kuat tekadnya...
Tak pelak lagi, Eddie mengalami kecelakaan yang lumayan parah, sehingga ia harus istirahat di rumah sakit...
Saat menjenguk di rumah sakit, Peary melihat ada sebuah buku tergeletak disamping Eddie. Perasaan Bronson Peary akhirnya tergugah ketika membaca buku karya mantan pelatihnya, Warren Sharp. Didalam buku tersebut, sang pelatih menuliskan rasa kecewanya kepada Peary yang dianggap atlet paling berbakat namun tidak punya semangat, mudah menyerah.
Ia memandang Eddie, sosok yang berbanding terbalik dengan dirinya. Eddie tidak punya bakat, namun ia punya semangat yang pantang menyerah dan mau bekerja keras.
Kemudian Pearly memutuskan untuk membantu Eddie. Saat Peary melatih dan memberi petunjuk pada Eddie ini, kita disuguhi banyak adegan kocak dan konyol yang bisa bikin kita terpingkal pingkal.
Setelah mendapat pelatihan dari Peary, Eddie akhirnya bisa mendarat dengan cara yang unik dari ketinggian 70M.
Lalu mereka berangkat ke Piala Eropa 1987 (The European Circuit) di Seefeld, Austria. Disana  Eddie berhasil mencatat jarak lompatan sejauh 43 m.