Mohon tunggu...
Mike Reyssent
Mike Reyssent Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia

Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia Graceadeliciareys@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Logika Sederhana Menjawab Kejanggalan Transaksi Tunai Sumber Waras

16 April 2016   20:06 Diperbarui: 21 Desember 2016   15:06 8613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernah beli motor, mobil atau rumah?

Kemudian kasir atau penjual bertanya, “Pembayarannya mau dengan cara apa, TUNAI ATAU KREDIT?

Apakah jika kita menjawab  secara “TUNAI”,  berarti kita harus membawa uang bergepok gepok ke tempat penjual?

Waduh... Hari gini masih nenteng duit berpuluh jut atau ratus jut... Ampun deh...

Ini jaman apa Oom/Tante, Mas/Mbak...

Sekarang udah ga jaman lagi pakai “CASH KERAS” kecuali beli cabe, tomat, bawang, terasi, di pasar tradisional, (untuk bikin sambel terasi kesukaan saya, hahahaa...).

Mengapa setelah berkembang menjadi isu ngawur Ketua BPK baru meluruskan sekarang, bukan sejak awal?

Lucunya lagi Ketua BPK kemudian asumsi yang sudah beberapa lalu berkembang di media sosial, yaitu tentang waktu transaksi.

-Sama dengan yang dilontarkan Ketua BPK, sebelumnya haters juga sudah sering mengatakan, “Ga penting soal mengangkutnya dengan apa, karena tidak ada bank yang melakukan transaksi pada waktu itu. Kalau pun ada,  mana bukti transaksinya dan kenapa mesti kebelet seperti itu...

Nih lihat yang jelas ya...

Transaksi dilakukan pada tanggal 31 Desember 2015 dalam dua tahap. Transaksi pertama dilakukan pada pukul 17.06 yakni sebesar Rp 37.784.477.500 (tiga puluh tujuh miliar tujuh ratus delapan puluh empat juta empat ratus tujuh puluh tujuh ribu lima ratus rupiah) ke rekening bank DKI. Tujuan transaksi ini adalah untuk pembayaran pajak atas pembelian sebagian lahan Rumah Sakit Sumber Waras.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun