Mohon tunggu...
Mike Reyssent
Mike Reyssent Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia

Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia Graceadeliciareys@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ahok Terlibat Korupsi, Sudah Biasa tuh

14 April 2016   06:57 Diperbarui: 20 April 2016   20:50 7084
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu mengapa selama ini pemerintah terkesan“diam” saja?

Lucunya setelah mengecek lebih teliti lagi, pemerintah mengatakan bahwa ada 79 persen data Panama Papers yang cocok dengan yang dimiliki oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Sebuah pernyataan yang mengambang dan abu abu.

Milik siapakah yang lebih komplit, Panama Papers atau Direktorat Jenderal Pajak?

Pernyataan pernyatan pemerintah tersebut, seperti menganggap “remeh” bocoran Panama Papers. Seperti ingin membungkam kerasnya teriakan whistleblower.  Bahkan bisa dibilang, seperti ingin memberikan senjata kepada orang orang yang terindikasi sebagai penggelap pajak. Hmmm...

Lihatlah, senjata tersebut sudah mulai digunakan. Apakah Orang yang Ada di Panama Papers" Bersalah?

Pertanyaannya :

Dimana nuraninya? Ketika semua orang di dunia heboh dengan kasus ini, mengapa justru di Indonesia masih ada saja yang membela orang yang tercantum di "Panama Papers"?

Apakah mungkin seorang yang tahu seluk beluk pajak, begitu lugunya, membuat perusahaan di Panama dengan bantuan jasa Mossack Fonseca, tanpa maksud tertentu?

Apakah, ketua BPK, Harry Azhar Aziz ingin menyembunyikan celengan babinya?

Lalu, beranikah ia melakukan pembuktian terbalik seluruh hartanya?

Apa yang dilakukan pemerintah, tak berbeda jauh dengan yang dilakukan masyarakat kita. Kita hanya sering berkoar koar anti korupsi tapi bingung ketika pelaku korupsi dilakukan oleh orang di sekelilingnya. Aku Kita dan Koruptor. Bahkan tak segan segan masyarakat masih mendukung koruptor menjadi pemimpin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun