Di Indonesia ada beratus ratus suku dan budaya, namun jika ada pemilihan pemimpin yang paling sering mendapat terpaan SARA dan Rasialis adalah etnis Tionghoa. Padahal etnis Tionghhoa sudah bermukim di Indonesia sejak ribuan tahun lalu.
Etnis Tionghoa bermukim hampir diseluruh pelosok negeri dan sudah bercampur baur dengan berbagai suku, namun sampai saat ini masih ada sebagian orang yang menganggap orang Tionghoa adalah bangsa asing dengan kata lain bukan bagian dari Indonesia.
Seperti terjadi pada kampanye pilpres 2014 lalu, dimana Jokowi pun dituding sebagai keturunan Tionghoa. Saking kreatifnya serangan terhadap Jokowi bahkan sampai dibuat nama Tionghoanya... Hebat kan?
Silahkan dibaca Disini...
Isu Aseng, Asing, Asong, menjadi sangat akrab ditelinga kita dan menjadi diskusi hangat warung kopi. Menuduh Jokowi berkampanye dibantu oleh kekuatan dan dana asing. Lucunya sampai sekarang isu tersebut masih terus dihembuskan oleh beberapa pihak. Mereka menebarkan isu bahwa asing terutama China akan menguasai negeri ini.
Iki opo to rek? Memangnya Indonesia itu mainan atau cuma lahan parkir depan toko aja yang sembarangan bisa dikuasai preman. Apakah kami, orang Tionghoa di negeri ini akan diam saja jika negeri ini dikuasai bangsa asing?
Nah, semakin klop teori konspirasinya ketika Ahok maju sebagai calon independen.
Pihak ini lalu menebarkan ketakutan yang sebenarnya sangat lucu bahwa jika nantinya Ahok menjadi Gubernur DKI yang dianggap bakal menjadi pendamping Jokowi pada pilpres 2019.
Menjadi seorang Tionghoa Kristen bukanlah sebuah kejahatan atau pelanggaran hukum di tanah-air kita Indonesia ini.
Seperti tulisan bang Felix Tani...
[caption caption="twitter.com/AHMADDHANIPRAST"]