Kata, pak Busro di kompas tipi tadi malam, presiden itu berasal dari partai juga, jadi bisa terpengaruh dengan kepentingan partainya. (Tepatnya saya tidak ingat tapi intinya kira kira begitu)
Nah, di atas udah dibilang, mumpung mereka lagi berkuasa, mumpung presiden nya juga dari partainya. Jadi enak ngaturnya kan?
Tapi apa memang pak Jokowi bisa diatur kaya gitu? Wah, ga tau....
Ok deh, misalkan pak Jokowi ga bisa diatur kaya gitu, tapi presiden selanjutnya gimana?
***
Citra DPR semakin hari tidak semakin baik malah semakin buruk. Bukan hanya karena kualitas DPR yang semakin parah saja -terbukti DPR yang tidak produktif dalam melahirkan undang undang- tapi juga karena prestasinya mereka dibidang korupsi semakin menggila atau hal buruk lainnya yang tidak pantas dilakukan oleh orang orang yang ingin dianggap terhormat.
Hal itulah yang bikin masyarakat gemes melihat anggota DPR. Akhirnya masyarakat semakin curiga dengan tingkah polah mereka.
Dari semua draft usulan revisi undang undang KPK, kita bisa melihat betapa DPR semakin hari semakin cerdas dan hebat aja dalam mencari celah untuk memperkuat. Secara jelasnya bukan untuk memperkuat KPK tapi untuk memperkuat gerombolannya sendiri.
Jika usulan ini akhirnya diterima dan disahkan, saatnya untuk mengatakan selamat tinggal KPK dan selamat datang koruptor...
***Catatan :
*Koruptor terus berupaya menghantam KPK dari berbagai sisi. Entah dengan menggigit pimpinannya, mengancam dan mengiming imingi pekerjaan lain (barter kasus) atau yang lebih gila lagi melakukan penyusupan ke dalam jantungnya KPK.