Mohon tunggu...
Mike Reyssent
Mike Reyssent Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia

Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia Graceadeliciareys@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Admin, Perkoncoan, Konflik dan Kekuasaan

30 Desember 2015   15:23 Diperbarui: 31 Desember 2015   04:16 1425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

*Apakah admin tidak bisa membuka database K’ers? Jadi, bisa tau mana yang tinggal di daerah Jakarta dan sekitar, atau mana yang sering aktif dan mana yang sudah tidak aktif lagi? Sehingga tidak berdasarkan ingatan semata yang akhirnya terlihat undangan makan siang itu seperti koncoisme saja.

***

Konflik bukan untuk menaikan rating tapi justru memperburuk citra.

Beberapa waktu lalu pak Thamrin Dahlan membuat tulisan, tentang impian kedepannya Kompasiana bisa menyaingi detik.com, sebuah tulisan yang sangat bagus untuk membangun rasa optimisme kita terutama K’ers.

Bisa menyaingi detik bukan hal yang mustahil, tapi bukan hal yang mudah. Karena masih banyak masalah yang harus kita lalui, seperti komen saya di tulisan itu. Dan salah satunya tentang konflik yang masih sering terjadi di K.

Benar, selayaknya sebuah rumah tinggal yang sangat besar, Kompasiana terdiri dari beragam orang dengan beragam latar belakang yang berbeda dan pemikiran yang berbeda, sehingga terjadinya konflik tidak dapat dihindari.

Silahkan liat aja deh, dimana ada diblog lain yang begitu demokrasi dan riuh seperti Kompasiana? (ini yang bisa bikin kangen) Jadi, menurut saya, konflik antara K’ers merupakan bumbu penyedap rasa yang tidak ada di tempat lain. (walau tidak tertutup kemungkinan setelah terjadi konflik sesama K’ers, banyak K’ers yang hengkang)

Namun jika terjadi konflik antara K’ers dengan admin, itu baru masalah. Berbeda jauh dengan konflik yang terjadi antara sesama K’ers -yang mudah berbaikan lagi- tapi ketika terjadi konflik dengan admin maka akan ada rasa kecewa dan rasa sakit yang lebih dalam.

Masih mending jika akibatnya hanya hengkang dari Kompasiana saja, tapi jika terus membuat tulisan fitnah dan HOAX, yang lalu disebar keberbagai media, gimana?

Masih mending jika berhenti menulis saja tapi kalau kemudian membuat komentar yang aneh aneh, yang terus membuat orang pesimis nulis, gimana?

Belum lagi jika orang itu terus membuat akun tuyul, yang komen sahut sahutan dan memvote berbarengan di satu artikel, hanya untuk membuat repot admin dan mengubah ubah kolom NT, dan akhirnya K jadi error lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun