***
Saking banyaknya makhluk yang dinamai koruptor, kemungkinan besar mereka ada di lingkaran kita. Seperti tikus sang pengerat yang selalu menggerogoti apa saja, bukan hanya lumbung padi tapi sudah menghantam apa saja yang bisa dimakan. Tidak perduli sisa sisa makanan di selokan, pakaian bekas bahkan pondasi rumah dari kayu sekalipun bisa digerogoti.
Maka dari itu, tikus telah didampuk sebagai salah satu makhluk yang paling bisa bertahan hidup dalam segala lingkungan dan situasi.
Coba aja lihat, di daerah persawahan, banyak tikus, di daerah yang miskin sekalipun tikus tetap ada. Apalagi ketika daerah itu berubah menjadi kota besar, tikus malah berubah menjadi lebih dahsyat lagi, yang malah justru membuat para kucing jadi takut.
Bahkan sampai di medan perang sekalipun, menjadi tempat tikus berpesta pora. Menari nari kegirangan di atas bangkai para prajurit. Hebat, khan?
***
Sedari awal merebaknya kasus photo yang menghebohkan ini, saya melihat banyak yang kurang fokus, sehingga terjadilah perdebatan panjang ngalor ngidul ga keruan antara sesama sahabat Kompasiner.
Beberapa hari lalu saya sudah tulis, bahwa sebaiknya kita tidak menyerang secara personal GT saja. Karena itu bukan sebuah jalan keluar yang baik.
Saya tidak menampik pentingnya mengungkap siapa jati diri dibelakang akun PK, tapi menurut saya ada hal yang jauh lebih penting daripada sekedar mengungkap siapa dibalik akun itu.
Apakah demi kepuasan semata kita ngotot ingin mengungkap orang dibalik akun itu? Apakah jika memang terbukti bahwa akun PK = GT, kita sudah puas dan menang? Hmmm...
APAKAH BENAR PK = GT?