Mohon tunggu...
Mike Reyssent
Mike Reyssent Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia

Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia Graceadeliciareys@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Bolehkah Presiden Dihina?

12 Agustus 2015   18:16 Diperbarui: 11 Juni 2017   09:46 3220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagaimana rakyat berani menghina presiden jika mengkritik saja sudah dipenjara tanpa pengadilan?

Apakah Yang Terhormat, Bapak Ridwan Saidi, sejarawan terkemuka di jagad Bumi Pertiwi, sudah tidak ingat lagi perkara itu, jadi mengatakan tidak ada orang yang ditangkap setelah mengkritik Soeharto? Semudah itukah memutar balikan kalimat dan kenyataan?

Apakah Yang Terhormat, Bapak Ridwan Saidi, sejarawan terkemuka di jagad Bumi Pertiwi, sudah tidak ingat kasus Pelawak Legendaris, Alm Djuhri Masdjan, Jojon, yang tidak boleh tampil lagi setelah menanyakan perbedaan gambar di uang 500 dan uang 50.000 ada gambar apa di uang 500 kertas?

"Kalau di uang Rp 500 itu gambar monyet, kalau di Rp 50 ribu itu bapaknya monyet," ujar Jojon.

Almarhum Jojon memang tidak ditangkap, karena publik sudah keburu geger dengan banyolannya tapi sejak saat itu nama Jojon menghilang dari dunia hiburan. Jojon tidak lagi dipakai dimana mana, karena semua jadi takut kena getahnya. Stasiun tipi yang ngundangnya aja langsung mengkeret ketakutan dengan adanya kasus ini.

Terakhir, sekali lagi saya ingin bertanya kepada Yang Terhormat, Ibu Ratna Sarumpaet, yang pada kata penutupnya semalam mengatakan bahwa bangsa ini harus bersatu padu, jangan membuat tindakan yang bisa memecah belah persatuan negeri ini.

Apakah Yang Terhormat, Ibu Ratna Sarumpaet, tidak sadar bahwa sebenarnya justru Ibu Ratna Sarumpaet, Yang terhormat inilah yang sering memprovokasi massa dengan cara mengeluarkan statemen berdasarkan data data yang tidak akurat?

Apakah Yang Terhormat, Ibu Ratna Sarumpaet, tidak mau melihat kenyataan atau memang sengaja mencari data yang tidak benar, supaya Yang Terhormat, Ibu Ratna Sarumpaet, bisa mendapat tepukan tangan dari orang orang karena dianggap berani?

Yang Terhormat, Ibu Ratna Sarumpaet, semua orang tau, seperti yang sudah ibu ungkapkan bahwa kematian ditangan Tuhan Yang Maha Kuasa, oleh sebab itu ibu tidak takut diancam oleh siapapun. Tapi apakah dengan berani mati itu lalu Yang Terhormat, Ibu Ratna Sarumpaet, boleh bertindak semaunya, tanpa ada batasan hukum???

Sudahlah bu, mungkin usia kita memang terpaut jauh, jadi ibu sudah punya banyak pengalaman dibanding dengan saya, dan tidak sepantasnya jika saya menasehati ibu, tapi saya merasa kita sama sama sudah menjadi orang tua, dan menurut saya, sangat tidak pantas jika kita sebagai orang tua terus memprovokasi anak anak muda ini...

Kasihan jika generasi muda terus diprovokasi karena tidak akan menghasilkan apa apa tapi hanya akan menimbulkan kebencian dan ketidak sukaan yang tidak ada habisnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun