Mohon tunggu...
Mike Reyssent
Mike Reyssent Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia

Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia Graceadeliciareys@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Inilah Penyebab Koruptor Tidak Mendapat Hukuman Berat

4 Agustus 2015   23:40 Diperbarui: 4 Agustus 2015   23:40 6309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dibawah adalah statistik yang dikeluarkan oleh KPK per tanggal 30 Juni 2015.

Sedangkan Lembaga Indonesia Corruption Watch (ICW) mengatakan bahwa dari laporan kepolisian dan KPK, tercatat 629 kasus korupsi dengan berbagai jenis seperti suap, penyalahgunaan wewenang, penyalahgunaan dana serta pemalsuan data.

Dari semua jenis kasus korupsi tersebut, terdapat lebih dari 1300 orang yang telah ditetapkan tersangka. Data tahun 2014 ini lebih banyak jika dibandingkan dengan jumlah kasus korupsi tahun 2013 sebanyak 560 kasus dengan 1271 orang tersangka.

Dan menurut laporan Kompas.com, khusus untuk kasus korupsi saja, pihak kejaksaan pada tahun 2014, sudah menangani 1.815 kasus dengan pengembalian uang negara mencapai Rp 390,2 miliar dan 8,1 juta dollar Amerika Serikat. Pada 2013, ada 1.923 perkara korupsi yang ditangani dengan pengembalian uang negara sebesar Rp 403,1 miliar dan 500 ribu dollar Amerika Serikat.

Dan gilanya lagi, ratusan jaksa tiap tahun diberhentikan dan mendapat sanksi. Bahkan, sejumlah jaksa diberhentikan secara tidak hormat karena sejumlah kasus, seperti menggelapkan barang bukti dan menerima suap.

Kita bisa melihat kenaikan angka kejahatan korupsi yang makin tahun makin banyak. Kasus korupsi yang terbongkar oleh pihak aparat penegak hukum semakin tahun semakin meningkat dan kenaikan itu bukanlah sesuatu yang baik untuk masyarakat negeri ini.

Kita patut memberi apresiasi yang sebesar besarnya atas pencapaian dan kerja keras aparat penegak hukum yang telah membongkar dan menangkap para maling uang rakyat ini, tapi bukankah dengan makin meningkatnya kasus korupsi, bisa diartikan bahwa kita sudah gagal mencegah?

Trend korupsi sudah semakin menjalar kemana mana, dari tingkat RT/RW, Lurah, Camat, Bupati/Walikota sampai Gubernur, dari perangkat desa, PNS, Kepala Dinas sampai pada Menteri, dari kader partai, Ketua partai, anggota DPRD sampai Ketua DPRD, dari Mafia Kasus yang ada dipengadilan, Polisi, Tentara, Penitera, Jaksa sampai Hakim, dari masyarakat biasa, pedangang, pengusaha, pekerja office boy yang diangkat sebagai Direktur, sampai pada Direktur beneran, semua ada yang tersangkut kasus korupsi. Bahkan sampai pada mantan Presiden beserta keluarganya pernah diduga telah melakukan korupsi!

Jadi, bisa kita lihat dengan jelas bahwa semua sendi masyarakat kita sudah terjangkit oleh penyakit korupsi sehingga jumlah pelaku korup semakin meningkat drastis, beranak pinak melebihi jumlah angka pertumbuhan rakyat Indonesia sendiri.

(Saking sudah semakin menjamurnya dan ketidak berdayaan kita mencegah orang melakukan korup, banyak orang pesimis yang mengatakan dengan nada sinis dan satire bahwa korupsi sudah menjadi budaya masyarakat kita! Waduh... Jangan sampai hal terjadi deh...)

Sudah banyak upaya dari para pegiat anti korupsi untuk mencegah kejahatan korupsi, tapi semua itu belum menunjukan hasil yang positif dan koruptor semakin menggila.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun