Tapi apa yang terjadi?
Banyak pekerjaan di sektor informal yang diisi oleh anak dibawah umur bahkan anak anak usia dini. Contohnya, pekerja di jermal (tempat yang dibangun untuk menangkap ikan di laut). Pada 16 April tahun 2003, Pemerintah Provinsi Sumatra Utara berhasil menarik dan mencegah sebanyak 1.460 anak untuk bekerja di berbagai jermal di wilayah Pantai Timur, Sumut.
Kondisi anak anak jermal sungguh memprihatinkan, mereka dipekerjakan dengan jam kerja yang tidak terbatas (bisa sampai 18 jam sehari!), dengan upah yang sangat tidak layak. Bahkan, bukan hanya pekerjaan fisik yang berat saja yang dilakukan oleh anak anak ini, karena sering kali anak anak jermal mendapat pelecehan seksual dari sesama pekerja lainnya yang sudah lebih dewasa
Anak anak dipaksa, terpaksa atau memang kemauan sendiri berada di jermal, untuk bisa membantu orang tua mereka memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya. Padahal disaat yang sama, anak anak dibelahan dunia lain, sedang asyiknya menikmati masa kecil yang sangat indah dan menyenangkan.
Itu baru dari satu kasus dan satu daerah saja, belum lagi kasus kasus lain yang ada di daerah lainnya lagi.
Contoh lain yang ada di depan mata kepala kita sehari hari, yaitu pemulung. Kenapa kita seperti menutup mata, merendahkan dan tidak merasa kasihan bahkan justru lebih sering kita merasa terganggu jika melihat pemulung? Apa mereka bukan bangsa Indonesia?
Berapa banyak anak anak yang terlibat sebagai pekerja (pemulung) di LPA Bantar Gebang. Mereka rela membuang keinginannya bermain dan harus bergelimangan sampah setiap harinya, hanya untuk bisa membantu ekonomi keluarganya saja. Dan masih banyak contoh pekerjaan lainya yang dilakukan oleh anak dibawah umur.
Kita, sebagai orang tua seringkali mempunyai ego yang berlebihan, terlepas dari benar tidaknya, anak harus menurut perintah kita. Jika membantah perintah orang tua si kecil takut distempel sebagai anak DURHAKA. Sehingga tidak punya alasan sedikitpun dan tidak berdaya membantah sepatah katapun.
Oleh sebab itu, kita yang punya pemikiran lebih harusnya sadar, dan mempertimbangkan lebih jauh jika ingin meminta, menyuruh atau memerintahkan anak bekerja mencari nafkah..