Mohon tunggu...
Mike Reyssent
Mike Reyssent Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia

Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia Graceadeliciareys@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Menunggu Keputusan Praperadilan Budi Gunawan

2 Februari 2015   07:55 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:58 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bangsa kita sedang berupaya membangun kepercayaan publik terhadap penegakan hukum yang semakin lama sudah semakin pudar dan hancur.

Keadilan yang selalu digaungkan seantero negeri, hanyalah sebuah slogan kosong dan sudah menjadi barang antik.

Pengadilan bukan lagi tempat untuk mencari keadilan tapi hanya sebagai alat tawar-menawar pasal dan ayat.

Kasih Uang Habis Perkara, bukan lagi sebuah rahasia yang berupa bisik-bisik, atau omongan yang hanya diketahui oleh segelintir orang tapi sudah diumbar begitu vulgar.

Begitu banyak kasus yang sudah menyita perhatian publik tapi hanya sedikit yang mencerminkan keadilan, sehingga membuat kepercayaan masyarakat kita semakin tipis terhadap pengadilan di negeri ini.

Terlepas dari keyakinan Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang menunjuk Hakim Sarpin Rizaldi SH, untuk membuat keputusan sepenting ini, apakah layak kita mempertaruhkan semua upaya penegakan hukum yang sedang kita bangun dengan susah payah, di tangan seorang yang sekarang menjadi terlapor kasus suap?

[caption id="attachment_394418" align="aligncenter" width="538" caption="ganoolmovie.com (film Into the Woods)"]

1422812228806910829
1422812228806910829
[/caption]

***Catatan:

*Setiap manusia mempunyai ego dan keserakahan.

*Setiap manusia pernah berbuat salah bahkan bukan hanya satu kali, tapi bisa berulang kali.

*Semoga dalam mengambil keputusan yang sangat penting ini, Hakim Sarpin Rizaldi mau menyingkirkan egonya dan lebih memikirkan kepentingan orang banyak, tidak terpengaruh dalam tekananan siapapun sekaligus mengambil momen penting ini sebagai kesempatan kedua untuk membuktikan bahwa ia masih layak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun