Mohon tunggu...
Mikaila Ramadhany
Mikaila Ramadhany Mohon Tunggu... Mahasiswa - Prodi Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Social phenomenon is my to go interest

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Artificial Intelligence: Menghilangkan atau Mempermudah Pekerjaan?

9 Juli 2023   05:40 Diperbarui: 9 Juli 2023   10:09 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Andy Kelly on Unsplash   

Menurut Word Development Report 2019 (Group, 2019), terdapat empat hal terkait peran teknologi dalam penciptaan lapangan kerja dan perkembangan ekonomi suatu negara. Pertama, perusahaan-perusahaan dapat tumbuh lebih cepat sebagai dampak dari transformasi digital. Kedua, perusahaan berbasis platform digital akan meningkat dan akan mengakibatkan meluasnya jangkauan manusia. Ketiga, teknologi mengubah kemampuan atau skills yang diperlukan perusahaan. Keempat, teknologi akan mengubah cara bagaimana manusia bekerja.

 Berdasarkan empat hal ini, dapat disimpulkan bahwa perubahan dalam ketenagakerjaan tidak dapat dihindari. Pekerja dapat meningkatkan keterampilan mereka atas permintaan perusahaan dan akan melibatkan individu yang berkemampuan kognitif tinggi, memiliki problem solver skills, dan apik dalam bekerja. Keberadaan teknologi AI hanya akan menjadi pelengkap untuk aktivitas manusia, bukan menggantikannya (Adha et al., 2020). 

Dengan begitu, kecanggihan teknologi akan mendukung efisiensi kerja serta menjaga keseimbangan antara hidup dengan pekerjaan. Analisis tersebut menunjukan bahwa keberadaan AI bukanlah suatu hal yang buruk, melainkan membuat pekerjaan menjadi lebih efisien dan low-cost, menjadi peluang untuk masyarakat dalam meningkatkan self-skill, serta mensejahterakan kehidupan masa depan.

Photo by Andy Kelly on Unsplash   
Photo by Andy Kelly on Unsplash   

Dalam upaya mempersiapkan diri untuk mengimbangi teknologi, menjadi sebuah catatan bagi para stakeholder dan  berbagai lembaga pendidikan di Indonesia guna menyesuaikan kurikulum serta mengawasi pendidikan yang sesuai untuk kesiapan masa depan bangsa. Generasi di masa depan akan membutuhkan persiapan dan pendidikan yang berkualitas tinggi untuk dapat terus meningkatkan kemampuan dan siap menghadapi berbagai situasi lapangan kerja mendatang.

References

Adha, L. H., Asyhadie, Z., & Kusuma, R. (2020). DIGITALISASI INDUSTRI DAN PENGARUHNYA TERHADAP KETENAGAKERJAAN DAN HUBUNGAN KERJA DI INDONESIA. Jurnal Kompilasi Hukum, 5(2), 267--298. https://doi.org/https://doi.org/10.29303/jkh.v5i2.49

Alyoshina, I. (2019). Artificial Intelligence as a Challenge for Industries, Economy and Society. International Conference Technology & Entrepreneurship in Digital Society, April, 132--134. https://doi.org/10.17747/teds-2018-132-134

Group, W. B. (2019). The Changing Nature of Work. In World Development Report 2019. https://doi.org/10.1596/978-1-4648-1328-3

Tiwari, R. (2023). The Impact of AI and Machine Learning on Job Displacement and Employment Opportunities. Interantional Journal of Scientific Research in Engineering and Management, 07(01), 1--8. https://doi.org/10.55041/ijsrem17506

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun