Mohon tunggu...
Mizhel R
Mizhel R Mohon Tunggu... Jurnalis - Masih dapat berubah

Produksi Multimedia 2020

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Munculkan Ideologi Budaya Jawa dalam Film

15 Desember 2020   05:59 Diperbarui: 15 Desember 2020   07:09 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika dalam film kucumbu tubuh indahku para pelaku atau aktor 90% menggunakan bahasa Jawa sedangkan di film mantan manten 90% aktor menggunakan bahasa Indonesia. Namun yang perlu menjadi sorotan adalah budaya Jawa yang diangkat dan disorot lebih mendalam oleh sutradara.

Dalam film kucumbu tubuh indahku tokoh utama yaitu Wahyu Juno merupakan anak yang berasal dari pelosok desa di Banyumas. Wahyu Juno beserta keluarga besarnya sangat memegang teguh budaya Banyumas, Jawa. Di dalam film banyak sekali gambar-gambar dan bantuan dengan teks berbahasa Jawa untuk membangun pemahaman bahasa oleh penonton. 

medcom.id
medcom.id
Selain itu dalam film kucumbu tubuh indahku dalam dialog salah satu aktor yaitu pelatih penari Lengger disisipkan istilah-istilah Jawa salah satunya seperti "nglakoni ulah kridhaning pro wanudyo joko laraning jagad", dan "Segumuk bathuk sanyeri bumi!" Selain itu ada sindenan Jawa yang dinyanyikan oleh pelatih penari Lengger tersebut. 

Istilah-istilah dalam tokoh pun sesuai dengan panggilan dalam bahasa Jawa seperti adik perempuan dari orang tua disebut Bulik yang dibaca Bulk.  

Kalimat lainnya adalah "iki gemblaku! sopo sing wani nyuwil kulit lan daginge, aku tandingi!", Tuturan ini memiliki maksud mengancam yaitu itu ada kata kata-kata "sopo o sing wani" yang artinya siapa saja yang berani. Yang menjadi fungsi subjek yakni sopo o dan fungsi predikat yaitu sing wani, jadi struktur kalimat dalam penanda ancaman tersebut adalah subjek-predikat (S-P). 

kompas.com
kompas.com
Ada juga kalimat yang yang dalam bahasa Jawa bermaksud untuk melarang yaitu "Juno mengko Kowe ojo prengat prengut yo nang ngarepe Pak Bupati. Mengko ra entuk rejeki, ora entuk saweran akeh. Sing sumeh, sing akeh senyume yo?". 

Kalimat ini muncul saat scene para penari Lengger termasuk salah satunya Juno harus tampil di acara cara besar yang dihadiri oleh kepala Bupati. Lalu salah satu teman Juno memberitahu kalimat tersebut yang artinya bahwa Juno lebih baik kamu tersenyum saat menari agar bisa mendapat gaji atau uang dari Pak Bupati. Kalimat ini termasuk kalimat larangan karena Juno dilarang untuk mengekspresikan perasaannya sesungguhnya saat itu. 

Dalam beberapa adegan juga ideologi budaya Jawa sangat kental ditunjukkan dengan salah satu petinju desa yang akan menikah dan memesan baju pernikahan di tempat Juno bekerja dan disitu model pakaian atau kostum pernikahan menggunakan adat Jawa. 

blog.negerisendiri.com
blog.negerisendiri.com
kejadian ini ada kaitannya dengan film mantan-mantan ya itu kisah yang sama pernikahan dengan fokus utama adat Jawa. Dalam film Mantan manten penonton akan paham adat yang sangat dipegang teguh oleh masyarakat Jawa apalagi saat melangsungkan pernikahan. Ada istilah Paes merupakan riasan di bagian dahi hingga rambut yang biasa digunakan untuk pengantin wanita. 

Juru Paes juga awalnya menggunakan bahan semacam lilin bernama Pidih tetapi seiring berjalannya waktu banyak para penata rias memilih menggunakan cairan celak karena lebih aman untuk kulit. Jika mendengar kata PAES, maka banyak sekali makna yang dapat disiratkan dari setiap lekuk Paes. 

Adapun istilahnya yaitu yang pertama Rerenggan yang artinya untuk mempercantik dan memiliki filosofi yaitu doa pada setiap lekukan Paes. yang kedua yaitu penunggul atau Gajahan merupakan bulatan berbentuk seperti ujung telur yang biasanya berada di atas tengah dahi pengantin perempuan. lalu setelahnya ada pengapit yaitu lekukan yang berada di samping kanan dan kiri penunggul.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun