Jika dalam film kucumbu tubuh indahku para pelaku atau aktor 90% menggunakan bahasa Jawa sedangkan di film mantan manten 90% aktor menggunakan bahasa Indonesia. Namun yang perlu menjadi sorotan adalah budaya Jawa yang diangkat dan disorot lebih mendalam oleh sutradara.
Dalam film kucumbu tubuh indahku tokoh utama yaitu Wahyu Juno merupakan anak yang berasal dari pelosok desa di Banyumas. Wahyu Juno beserta keluarga besarnya sangat memegang teguh budaya Banyumas, Jawa. Di dalam film banyak sekali gambar-gambar dan bantuan dengan teks berbahasa Jawa untuk membangun pemahaman bahasa oleh penonton.Â
Istilah-istilah dalam tokoh pun sesuai dengan panggilan dalam bahasa Jawa seperti adik perempuan dari orang tua disebut Bulik yang dibaca Bulk. Â
Kalimat lainnya adalah "iki gemblaku! sopo sing wani nyuwil kulit lan daginge, aku tandingi!", Tuturan ini memiliki maksud mengancam yaitu itu ada kata kata-kata "sopo o sing wani" yang artinya siapa saja yang berani. Yang menjadi fungsi subjek yakni sopo o dan fungsi predikat yaitu sing wani, jadi struktur kalimat dalam penanda ancaman tersebut adalah subjek-predikat (S-P).Â
Kalimat ini muncul saat scene para penari Lengger termasuk salah satunya Juno harus tampil di acara cara besar yang dihadiri oleh kepala Bupati. Lalu salah satu teman Juno memberitahu kalimat tersebut yang artinya bahwa Juno lebih baik kamu tersenyum saat menari agar bisa mendapat gaji atau uang dari Pak Bupati. Kalimat ini termasuk kalimat larangan karena Juno dilarang untuk mengekspresikan perasaannya sesungguhnya saat itu.Â
Dalam beberapa adegan juga ideologi budaya Jawa sangat kental ditunjukkan dengan salah satu petinju desa yang akan menikah dan memesan baju pernikahan di tempat Juno bekerja dan disitu model pakaian atau kostum pernikahan menggunakan adat Jawa.Â
Juru Paes juga awalnya menggunakan bahan semacam lilin bernama Pidih tetapi seiring berjalannya waktu banyak para penata rias memilih menggunakan cairan celak karena lebih aman untuk kulit. Jika mendengar kata PAES, maka banyak sekali makna yang dapat disiratkan dari setiap lekuk Paes.Â
Adapun istilahnya yaitu yang pertama Rerenggan yang artinya untuk mempercantik dan memiliki filosofi yaitu doa pada setiap lekukan Paes. yang kedua yaitu penunggul atau Gajahan merupakan bulatan berbentuk seperti ujung telur yang biasanya berada di atas tengah dahi pengantin perempuan. lalu setelahnya ada pengapit yaitu lekukan yang berada di samping kanan dan kiri penunggul.