Mohon tunggu...
Mizhel R
Mizhel R Mohon Tunggu... Jurnalis - Masih dapat berubah

Produksi Multimedia 2020

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Munculkan Ideologi Budaya Jawa dalam Film

15 Desember 2020   05:59 Diperbarui: 15 Desember 2020   07:09 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Godheg yaitu lakukan yang memperindah bentuk cabang yang biasanya berada di dekat telinga. Yang terakhir ada Cithak yaitu hiasan berbentuk belah ketupat yang memiliki fungsi memperindah bentuk Paes. 

imdb.com
imdb.com
Ternyata pas tidak hanya dilakoni oleh masyarakat Jawa namun adapun Paes Madura, Paes Bugis-Makassar, Paes Banjar hingga Paes Bali namun memang yang paling banyak dan ketat untuk dilakukan adalah Paes budaya Jawa. Nah dalam film mantan manten paes pelakunya memiliki juru yang biasa disebut juru paes. 

Juru paes tidak hanya sekedar penata rias pengantin melainkan juga seorang ahli dalam memahami seluk beluk yang sudah pakem dalam pernikahan adat Jawa. Juru Paes tugasnya juga memberikan nasihat dan saran mengenai kehidupan berumah tangga kepada kedua mempelai terutama para mempelai perempuan.

Juru paes wajib dan biasanya dianggap menjadi tokoh adat dalam pernikahan adat Jawa karena juru paes orang yang paling paham makna simbolis dari setiap barang dan lekuk beluk proses pernikahan. 

rambutscantik.blogspot.com/
rambutscantik.blogspot.com/
Film mantan manten ini mengangkat budaya Jawa yang memang sudah sedikit bergeser karena masyarakat perkotaan Jawa sudah memandang juru paes sebagai penata rias saja. Maka melalui film mantan manten budaya paes diangkat kembali untuk memberitahu bahwa budaya paes dalam pernikahan adat Jawa masih ada dan sebaiknya terus dilestarikan.  

Melalui kedua film tersebut ideologi budaya Jawa atau adat Jawa ada dalam film walaupun memang tidak menjadi fokus utama penyampaian pesan, namun dengan penyajian dan proses membalut budaya tersebut menyiratkan para penonton untuk mengetahui dan menyadarkan atas kegelisahan atas isu tergesernya budaya Jawa. 

SEMANGAT TERUS PER-FILM-AN INDONESIA!

tirto.id
tirto.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun