Mohon tunggu...
Miguel Dharmadjie
Miguel Dharmadjie Mohon Tunggu... Penulis - Berbagi nilai-nilai kebajikan

Public speaker, Member of IPSA (Indonesian Professional Speakers Association), Dhammaduta, Penyuluh Informasi Publik (PIP) dan Penulis. Urun menulis 9 buku antologi dan kolaborasi: "Berdansa Dengan Kematian : Narasi Survival, Solidaritas dan Kebijakan di Pandemi Covid-19" (November 2020), "Di Balik Panggung Bicara (Kisah dan Kolaborasi Pembicara Publik)" (Mei 2021), "Selalu Tebar Kebaikan" (April 2022), "Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati" (Desember 2022), "Gerimis Cinta Merdeka" (Januari 2023), "Speakers' Notes" (Januari 2023), "Speakers' Notes: The Next Journey" (Oktober 2023), novel "Kapak Algojo dan Perawan Vestal" (Juni 2024), serta "A2Z Experience In Public Speaking" (Agustus 2024).

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kathina, Pesta Kebajikan

2 Desember 2024   16:21 Diperbarui: 3 Desember 2024   06:10 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana Sanghadana Kathina 2568 TB. / 2024 M. di Klenteng Kwan Kong Makassar (Sumber: dokpri)

Ada tiga poin yang hendaknya diperhatikan ketika berdana. Pertama, perbuatan baik yang disertai rasa bahagia (sebelum, pada saat & setelah berdana).

Kedua, perbuatan baik selain disertai rasa bahagia, juga disertai pengetahuan atau kebijaksanaan mengapa seseorang melakukan kebajikan (mengetahui tujuan dan manfaatnya).

Yang ketiga, berdanalah dengan keterampilan. Dipaksa atau pun tidak dipaksa, seseorang akan berdana karena ia terampil. Keterampilan batin ini diperoleh dengan cara membiasakan diri untuk berdana sehingga menjadi kebiasaan.

Umat mengikuti Sanghadana Kathina 2568 TB. / 2024 M. di Ruang Kelas (lantai 4 gedung baru) Klenteng Kwan Kong Makassar (Sumber: dokpri)
Umat mengikuti Sanghadana Kathina 2568 TB. / 2024 M. di Ruang Kelas (lantai 4 gedung baru) Klenteng Kwan Kong Makassar (Sumber: dokpri)

Berdana dengan pertimbangan yang baik, dilakukan dengan penuh hormat dan tangan sendiri, dan ada pemikiran bahwa ada manfaat dari perbuatan baik tersebut di masa mendatang. Maka orang tersebut cenderung akan memperoleh kebahagiaan, seperti: rejeki lancar dan bisa menikmati kekayaannya tersebut.

Selain dana, hal lain yang buahnya lebih besar adalah membangun vihara untuk Sangha dari empat penjuru. Hal lain yang lebih unggul dan buahnya lebih besar adalah memiliki keyakinan kepada Buddha, Dhamma dan Sangha (Tiratana) serta dapat berlindung kepada Tiratana. Bagi perumahtangga yang mempraktikkan Pancasila Buddhis akan memiliki keunggulan yang buahnya jauh lebih besar.

"Selamat merayakan Sanghadana di bulan Kathina. Menyokong kehidupan Bhikkhu Sangha berarti turut berkontribusi dalam menjaga Buddha Sasana," pesan Ketua Sekolah Tinggi Agama Buddha (STAB) Kertarajasa, Batu, Malang, Jawa Timur ini.

Usai Khotbah Dhamma, umat Buddha dengan penuh bakti mempersembahkan bunga, lilin dan dupa (amisa puja) serta berdana catupaccaya kepada Sangha. 

Jasa kebajikan yang telah dilakukan tidak lupa turut dibagikan kepada semua makhluk dengan melakukan pelimpahan jasa (Pattidana). Bhikkhu Sangha melakukan pembacaan paritta Pattidana dan penguncaran paritta keberkahan diiringi pemercikan tirta paritta sebagai penutup rangkaian Sanghadana Kathina.

Suasana dana makan siang kepada Sangha di Ruang Makan (lantai 5 gedung baru) Klenteng Kwan Kong Makassar (Sumber: dokpri)
Suasana dana makan siang kepada Sangha di Ruang Makan (lantai 5 gedung baru) Klenteng Kwan Kong Makassar (Sumber: dokpri)

Umat kemudian bergegas ke Ruang Makan untuk berdana makan siang kepada Sangha. Mempersembahkan dana makan siang yang telah dipersiapkan kepada Sangha dengan penuh keyakinan. Bahwa makanan yang didanakan tersebut akan sangat menunjang para Bhikkhu agar dapat mempraktikkan kehidupan kebhikkhuan. Sebagai bentuk kontribusi umat Buddha dalam menjaga Buddha Sasana.*(midhata)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun