Mohon tunggu...
Almira Mutiara
Almira Mutiara Mohon Tunggu... Lainnya - Mira/Tiara

Masih belajar menulis dan memainkan diksi. Mohon bimbingannya 🙇‍♂️

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Skripsi, Sepenggal Kisah Meraih Prestasi

29 Juli 2018   11:35 Diperbarui: 29 Juli 2018   12:17 1402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Permulaan yang baik. Aku selalu diajak sahabatku untuk main ke Perpustakaan baik di LIPI, Kampus, ataupun Perpusnas. Materi tambahan yang kucari tidak langsung ketemu. Semua melalui proses panjang dan mencari keselarasan dengan topik yang aku ambil. Hari demi hari dilewati mencari tiap keping kerangka paragraf untuk skripsiku.

Teori-teori, rumus, pembuktian, Teorema, Lemma, dan lain sebagainya sudah kuhimpun dan selanjutnya kupilah. Akhirnya Bab 1 sampai 2 sudah rampung. 2 kali revisi kulewati dan berlembar-lembar kertas serta setiap tetes tinta kukeluarkan. Saatnya melanjutkan ke Bab 3. Inilah yang berat. Studi kasus yang aku buat tidaklah mudah. Bahkan sedikit merambah ke cabang Fisika. Semakin terlihat sulit, bukan? 

Sumber : darunnajah.com
Sumber : darunnajah.com
Rumus demi rumus kurancang. Lalu, kucari solusinya menggunakan software khusus untuk menghitung. Kurang lebih ada 9 persamaan Matematika yang kubuat. Hasilnya? Tidak ada solusi! Bahkan Imajiner! Haduh bagaimana ini???? 3 bulan lagi menuju sidang skripsi! Apa aku bisa menyelesaikannya? 

Saat itu tepat bulan Ramadhan. Saat puasa harus tetap memperjuangkan skripsiku. Bahkan bolak -balik bimbingan. Itupun dosennya belum tentu tidak sibuk dan harus segera mengejar saat jam kosong. Ongkos banyak terbuang, keringat tercucur, tiap liter tinta printer dan lembar-lembar kertas kuhasilkan. Sahabatku yang bernama Uyun, ia tak pernah menunjukkan lelahnya dalam memperjuangkan skripsinya.

Selalu kuingat apa yang ia katakan, "kalau ditunda-tunda gatenang, biar semua beban cepat hilang, cepet kelar juga kuliahnya. mumpung udah semester 3 nih mir. Jangan pernah nunda apa yang sudah berjalan".

Akhirnya kubangkit dan hasil solusi persamaan ketemu setelah aku beberapa malam begadang demi mencari jawaban dan berkali-kali utak-atik persamaan.

Hasilnya kukonsulkan dan apa jawaban dosen? "Kamu udah bagus bikin persamaannya. Tapi... saya minta buatkan manualnya ya. Jangan Pake software hitungnya!"

Oh tidaaaaaaak. Sudah capek-capek aku buat dan jadi hasilnya. Kenapa sekarang malah disuruh manual?????

Sumber : obatstres.org
Sumber : obatstres.org
Aku sempat putus asa di malam harinya dan cerita kepada ibuku. "mah, kalau aku gak lulus tepat waktu 4 tahun, maaf ya mah kalau telat". "Gapapa nak mamah ngerti gimana beratnya kuliah jurusan Matematika. Mamah yang tau gimana perjuangan kamu. Kamu sudah banyak berusaha kesana kemari mencari materi. Lihat mamah nak. Mamah juga dulu susah ngerjain skripsi, berjuang dapetin PNS. Gak mudah. Tapi ya namanya perjuangan kalau gak ada jatuh bangunnya gak seru. Biar ada seninya dan nikmatin aja semuanya. Semua bakal indah pada waktunya nak".

Subhanallah mamah. Orang paling inspiratif buat aku. Tidak hanya sahabatku saja.

Dan aku juga curhat sama Uyun, "Mir, kamu itu bukan buat ulang dari nol kok, dosen itu nyuruh kamu hitung manual demi kebaikan kamu demi akuratnya hasil studi kasus kamu. Siapa tau hasilnya lebih baik dari hitung otomatis. Biar skripsi kamu berkualitas. Semangat mir kita harus wisuda bareng tahun ini!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun