Permulaan yang baik. Aku selalu diajak sahabatku untuk main ke Perpustakaan baik di LIPI, Kampus, ataupun Perpusnas. Materi tambahan yang kucari tidak langsung ketemu. Semua melalui proses panjang dan mencari keselarasan dengan topik yang aku ambil. Hari demi hari dilewati mencari tiap keping kerangka paragraf untuk skripsiku.
Teori-teori, rumus, pembuktian, Teorema, Lemma, dan lain sebagainya sudah kuhimpun dan selanjutnya kupilah. Akhirnya Bab 1 sampai 2 sudah rampung. 2 kali revisi kulewati dan berlembar-lembar kertas serta setiap tetes tinta kukeluarkan. Saatnya melanjutkan ke Bab 3. Inilah yang berat. Studi kasus yang aku buat tidaklah mudah. Bahkan sedikit merambah ke cabang Fisika. Semakin terlihat sulit, bukan?
Saat itu tepat bulan Ramadhan. Saat puasa harus tetap memperjuangkan skripsiku. Bahkan bolak -balik bimbingan. Itupun dosennya belum tentu tidak sibuk dan harus segera mengejar saat jam kosong. Ongkos banyak terbuang, keringat tercucur, tiap liter tinta printer dan lembar-lembar kertas kuhasilkan. Sahabatku yang bernama Uyun, ia tak pernah menunjukkan lelahnya dalam memperjuangkan skripsinya.
Selalu kuingat apa yang ia katakan, "kalau ditunda-tunda gatenang, biar semua beban cepat hilang, cepet kelar juga kuliahnya. mumpung udah semester 3 nih mir. Jangan pernah nunda apa yang sudah berjalan".
Akhirnya kubangkit dan hasil solusi persamaan ketemu setelah aku beberapa malam begadang demi mencari jawaban dan berkali-kali utak-atik persamaan.
Hasilnya kukonsulkan dan apa jawaban dosen? "Kamu udah bagus bikin persamaannya. Tapi... saya minta buatkan manualnya ya. Jangan Pake software hitungnya!"
Oh tidaaaaaaak. Sudah capek-capek aku buat dan jadi hasilnya. Kenapa sekarang malah disuruh manual?????
Subhanallah mamah. Orang paling inspiratif buat aku. Tidak hanya sahabatku saja.
Dan aku juga curhat sama Uyun, "Mir, kamu itu bukan buat ulang dari nol kok, dosen itu nyuruh kamu hitung manual demi kebaikan kamu demi akuratnya hasil studi kasus kamu. Siapa tau hasilnya lebih baik dari hitung otomatis. Biar skripsi kamu berkualitas. Semangat mir kita harus wisuda bareng tahun ini!"