"Ibu, kenapa kita tidak ikut Ayah merantau, padahal Ibu sayang dan sangat rindu sama Ayah? Yaa walaupun Adit tahu Ayah merantau juga untuk kita"
"Tidak papa nak, mungkin Ayahmu sudah merencanakan matang-matang untuk pergi merantau sendiri, Ayah pasti akan memberi kabar untuk kita. Kamu harus bisa patuh terhadap nasihat yang diberikan Ayahmu, bukannya setiap malam kamu diberi dongengan sebelum tidur, ambillah pelajaran yang diceritakan oleh Ayahmu itu.
"Humm, baik bu" gumanku serasa patah semangat
Malam berganti fajar, fajar berganti siang, hingga senja turut hadir bergantian....
"Kristino...." panggilku kepada teman akrabku, dia seumuran denganku, kami sedang memasuki tahun ajaran baru kelas VI sekolah dasar.
"Heyy Adit, aku sudah bawa bola, yuk kita ke lapangan dusun sebelah, kita tanding sama-sama" seru Tino
Keseruan di sore hari, anak-anak Dusun Limau yang hobi sekali bermain sepak bola, hingga terkadang lupa waktu dan orang tua mereka selalu menjemput ke lapangan.
Adzan ashar pun berkumandang, "Allahu akbar, Allahu akbar......"
"Wahh, maaf Kris, aku harus ke Surau, setelah itu mengaji, lain kali kita bisa bermain bersama lagi yaa"
"Okeyy Dit"
Malam pun tiba,