Mohon tunggu...
Miftakhul Umam
Miftakhul Umam Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika di SMP PGRI Sumberagung

Membaca, Mendengarkan musik, dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practice Pendidikan

2 Maret 2024   14:40 Diperbarui: 2 Maret 2024   15:07 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berdasarkan tabel 1, keterlibatan siswa selama pembelajaran  sangat baik dengan persentase 95,65 %, hal tersebut dikarenakan pada awal pembelajaran  guru memberikan tayangan video pembelajaran untuk memfokuskan kembali perhatian siswa. Hal ini karena mata pelajaran matematika dilaksanakan di pagi hari menjelang waktu istirahat yang memungkinkan faktor ingin segera makan jajan, lapar, kelelahan, kesulitan, dan kejenuhan serta perasaan yang kurang memuaskan atau bahkan mata pelajaran yang kurang diminati pada jam pelajaran sebelumnya. Disini guru memberikan motivasi atau sekedar kata penyemangat kepada peserta didik dan mengingatkan waktu yang tersedia untuk meyelesaiakan seluruh kegiatan pembelajaran.

Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) membuat perserta didik berani, bekerjasama, percaya diri saat menampilkan hasil karya dan semangat dalam belajar, serta membuat perserta didik aktif mengerjakan tugas baik individu/ kelompok dan dapat mengambil peran dalam seluruh proses pembelajaran.

Penggunaan media video pembelajaran sangat membantu perserta didik untuk cepat memahami materi yang dipelajari. Penggunaan model dan media tersebut diatas dianggap sangat berhasil dan sangat efektif jika digunakan dalam proses pembelajaran. Sehingga dapat menigkatkan kemampuan peserta didik dalam hal pemecahan masalah. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Noviantii et al., (2020) menyimpulkan bahwa model PBL meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik kelas VII 2 SMPN 9 Pekanbaru.

Keterlaksanaan oleh guru mendapatkan persentase 96,55% yang berarti sudah terlaksana sangat baik. Hal ini dikarenakan guru memiliki modul ajar yang telah disusun dan dipelajari sebagai pedoman mengajar dan bertindak. Selain itu dalam menyusun modul ajar, guru sudah merencanakan sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik serta menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi. Sehingga pembelajaran yang dilaksanakan lebih terarah dan terfokus pada kebutuhan peserta didik.

Selama penyusunan modul ajar beserta perangkat pembelajaran, guru melakukan diskusi dengan teman sejawat, guru pamong, maupun dosen pembimbing guna kesempurnaan modul ajar dan ketercapaian tujuan pembelajaran. Modul ajar digunakan sebagai pedoman guru agar teknik mengajar di dalam kelas sesuai dengan indikator pencapaian yang lebih efektif dan efisien.

Faktor pendukung lainnya selama pembelajaran yaitu penggunan bahasa yang baik dan benar, pengucapan yang jelas dan keras yang dapat dipahami seluruh peserta didik serta pakaian yang rapi dan sopan dapat menunjang terlaksana pembelajaran dengan baik. Kegiatan pembelajaran ini sudah terlaksana dengan baik. Hal tersebut dilihat dari hasil LKPD yang sudah diisi oleh peserta didik. Berikut ini hasil LKPD peserta didik:

                                                                                                          Tabel 2. Nilai LKPD kelas VII 

Berdasarkan data tersebut hasil pengamatan peserta didik di kelas menunjukkan hasil yang sangat baik. Rata-rata hasil LKPD peserta didik kelas VII yaitu 85,3.  Peserta didik lebih memahami belajar dengan berdiskusi kelompok bersama teman sejawat. Selama melakukan aktivitas pembelajaran berkelompok, peserta didik merasa senang dan antusias. Hal ini terbukti dari seluruh peserta didik mengikuti kegiatan diskusi dan pengamatan dengan menyelesaikan tugasnya masing-masing di kelompoknya.

Hasil presentasi kelompok melalui penilaian keterampilan juga menunjukkan hasil yang baik. Seluruh kelompok mampu menyelesaikan LKPD nya tepat waktu. Mampu mempresentasikan kegiatan observasinya dengan suara yang lantang, percaya diri, dan hasil yang tepat. Kegiatanya tanya jawab setelah presentasi kelompok juga berjalan dengan lancar.

Berdasarkan gambar 2, terlihat bahwa seluruh peserta didik sangat antusias dan sungguh-sungguh dalam kegiatan presentasi hasil kelompok. Di akhir pembelajaran, peserta didik melakukan refleksi dan menyatakan bahwa pembelajaran sangat menyenangkan dan tidak membuat bosan, mereka mengatakan bahwa pembelajaran dengan model Problem Based Learning (PBL) membuat mereka merasa lebih bersemangat. Setelah melakukan refleksi, seluruh siswa mendapatkan evaluasi akhir berupa menjawab 4 pertanyaan yang harus dijawab mereka secara mandiri. Soal evaluasi akhir ini digunakan untuk mengukur seberapa paham mereka mengenai materi yang telah dipelajari. Berikut ini hasil nilai evaluasi peserta didik.

 Gambar 3. Diagram nilai evaluasi peserta didik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun