Mohon tunggu...
Miftah FaridM
Miftah FaridM Mohon Tunggu... Penulis, Praktisi, Mahasiswa -

Mahasiswa Politik dan Pemerintah UGM

Selanjutnya

Tutup

Politik

Di Balik Wacana Globalisasi

17 Mei 2017   07:08 Diperbarui: 17 Mei 2017   08:58 2263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

            Disisi lain Indonesia sejak lama memainkan peran di ASEAN. Selain itu bekembangnya AEC merupakan efek dari globalisasi dan tanda terhegemoninya kita dengan neoliberalisme. Liberalisasi menimbulkan dampak di Indonesia, salah satunya adalah kesenjangan. Ketidakmerataan pendapatan di Indoensia ini karena diskursus yang berkembang tentang pembangunan adalah pertumbuhan ekonomi bukan distribusi ekonomi.

Penutup

Pada akhirnya, globalisasi bukan sebuah fenomena yang hadir begitu saja, akan tetapi dibalik wacana globalisasi bekerja struktur ideologi yang sedang menghegemoni dan berusaha mempertahankan. Selain itu globalisasi juga bekerja relasi kuasa antara aktor yang ada. Globalisasi juga telah merasuk menjadi sebuah pengetahuan yang diamini oleh banyak orang. Dengan analisa Michel Foucault, pengetahuan menghasilkan kekuasaan, globalisasi yang juga merupakan sebuah pengetahuan. Secara tidak sadar kita telah dikusasi karena pengetahuan tersebut masuk kedalam rasionalitas kita.

Daftar Pustaka

David Marsh, G. S. (2012). Teori Politik dan Metode dalam Ilmu Politik. Bandung: Penerbit Nusa Media.

Gustomi, R. (2010). Negara Menata Umat. Yogyakarta: POLGOV Research.

Khozin, A. (2012). Konsep Kekuasaan Michel Foucault. Teosofi, 132.

Nanang Pamuji, U. M. (2006). Kritik Globalisasi dan Neoliberalisme. Yogyakarta: FISIPOL UGM.

Paul Hirst, G. T. (2001). Globalisasi Adalah Mitos. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Rianto, P. (2004). Globalisasi, Liberasi Ekonomi dan Krisis di Indoensia. Jurnal Ilmu Sosial dan Politik, 7-8.


[1] Pamuji,nanang dan Martanto,Ucu.2006. Kritik Globalisasi dan Neoliberalisme.Yogyakarta:FISIPOL UGM. Hal. 2-3

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun