Mohon tunggu...
Miftahul Abrori
Miftahul Abrori Mohon Tunggu... Freelancer - Menjadi petani di sawah kalimat

Lahir di Grobogan, bekerja di Solo. Email: miftah2015.jitu@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Celoteh Tiga Kucing Kampung

1 Maret 2020   20:12 Diperbarui: 1 Maret 2020   20:08 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hanya beberapa minggu lelaki itu memberi kami makan ikan. Setelah itu ia sering memberi makan kami nasi putih dicampuri potongan ikan asin atau bandeng. Aku mengendus nasi campur itu seakan mau muntah. Berapa sih harga ikan? Berapa banyak rupiah untuk menafkahi hobi merawat kami? Itu bukan harga yang mahal! Aku tersadar, dengar-dengar honor penulis tidak terlalu besar. Aku pun pasrah. Kami mulai memakan nasi campur ikan. Meski perut kami mual, belum terbiasa menyantapnya. Setidaknya kami tidak mati kelaparan.

Miftahul Abrori, Lahir 13 Juli di Pulokulon, Grobogan, Jawa Tengah. Juara 3 Lomba Menulis Cerpen Solopos (2011) dan peraih Penghargaan Puisi Terbaik Ukara Geni dari Buletin Sastra Pawon (2012). Penulis adalah alumnus MA Al-Muayyad dan UNU Surakarta. Pernah menimba ilmu jurnalistik sebagai wartawan di berbagai media dan redaktur Majalah SERAMBI AL-MUAYYAD, kini mengabdikan diri sebagai pembimbing ekskul jurnalistik dan sastra di SMP Al-Muayyad Solo. Tulisan-tulisan anggota PERGUNU Solo dan LTN NU Solo ini bisa dijumpai di kompasiana.com/miftah2015.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun