Mohon tunggu...
Politik Pilihan

Kepribadian Dahlan Iskan Menurut Teori Adler

11 Desember 2017   08:35 Diperbarui: 11 Desember 2017   08:46 1184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dahlan Iskan lahir di Magetan, Jawa Timur pada tanggal 17 Agustus 1951 bertepatan dengan hari kemerdekaan Indonesia ke-6. Sebetulnya, itu bukan merupakan tanggal lahir yang sebenarnya. Karena orang tua Dahlan Iskan tidak ingat kapan ia lahir, maka beliau pun memilih tanggal tersebut sebagai hari ulang tahunnya. 

Masa kecil Dahlan Iskan dapat dikatakan serba kekurangan. Ia dibesarkan di lingkungan pedesaan kala itu. Masa kecil Dahlan, sapaan akrabnya dapat dikatakan serba kekurangan. Bahkan, saking sulitnya dulu ia hanya memiliki satu celana, baju, dan sarung. Ia dibesarkan di lingkungan pedesaan yang sangat religious

 Dahlan Iskan memulai pendidikannya dengan bersekolah di Sekolah Rakyat (sekarang bernama Sekolah Dasar) Desa Bukur, Jiwan, Madiun. Setelah tamat dari SR ia melanjutkan ke Madrasah Tsanawiyah Pesantren Sabilul Muttaqin, Magetan. Kemudian ke sekolah Madrasah Aliyah Pesantren Sabilul Muttaqin, Magetan. Setamat dari Aliyah, Dahlan Iskan melanjutkan sekolahnya di Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Cabang Samarinda. 

Semasa kuliah ia lebih menyukai kegiatan kemahasiswaan seperti Pejalar Islam Indonesia, menulis majalah mahasiswa dan Koran mahasiswa ketimbang mengikuti kuliah. Karena hobi menulisnya itu ia memutuskan untuk tidak meneruskan kuliah (sumber: tribunnews.com)

Karir Dahlan Iskan

 Awal karir dahlan iskan dimulai pada tahun 1972 hingga tahun 1975 menjadi Reporter di Mimbar Masyarakat. Mimbar masyarakat merupakan surat harian kabar kecil di Samarinda, Kalimantan Timur. Kemudian, pada tahun 1976 dahlan iskan beralih profesi menjadi seorang wartawan majalah Tempo. Kariernya terus menanjak, pada tahun 1982, ia pun memimpin surat kabar Jawa Pos. Di era kepemimpinannya, Jawa Pos yang hampir mati pun kembali berdenyut. Selang 5 tahun, berdirilah Jawa Pos News Network atau lebih sering dikenal dengan JPNN yang merupakan salah satu jaringan surat kabar terbesar di Indonesia dengan memiliki 134 surat kabar, majalah, dan tabloid serta sekitar 40 jaringan percetakan di seluruh Indonesia. Aksi Dahlan masih berlanjut, pada tahun 1997, ia mendirikan gedung Graha Pena di Surabaya dan Jakarta. Lalu, pada tahun 2002 ia mendirikan TV Lokal bernama JTV di Surabaya, lalu dlanjutkan dengan Batam TV di Batam serta Riau TV di Riau.

Profil Dahlan Iskan dengan keberhasilan menyulap perusahan surat kabar yang hampir bangkrut menjadi sebuah kerajaan bisnis yang kuat dan sukses memancing perhatian Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Agar lebih fokus mengurus PLN, pengelolaan Jawa Pos Group diserahkan kepada putranya Azrul Ananda, sementara ia memilih seabagai Chairman. Dalam memimpin PLN, Dahlan Iskan tidak mau seperti birokrat yang hanya duduk di balik meja saja. 

Ia tidak puas hanya mendengar laporan dari anak buahnya. Karena itu, baik secara diam-diam maupun terbuaka ia sering turun ke daerah untuk melihat langsung permasalahan listrik yang ada di lapangan.

 Dahlan Iskan membuat gebrakan diantaranya bebas byar pet seluruh wilayah Indonesia dalam kurun waktu enam bulan, gerakan satu hari satu juta sambungan dan pencabutan capping yaitu batas tarif listrik industri, sehingga lebih adil dan dapat menumbuhkan iklim investasi di Indonesia. Selain itu, Dahlan Iskan juga merencanakan pembangunan PLTS untuk 100 pulau pada tahun 2011. 

Di tahun kepemimpinan sebelumnya, PLN berhasil membangun PLTS di 5 pulau di Indonesia bagian Timur yaitu Pulau Bunda, Bunaken Manado, Derawan Kalimantan Timur, Wakatobi Sulawesi Tenggara dan Citrawang. 

Selama memimpin di PLN, ia juga memberikan warna baru dalam budaya perusahaan, diantaranya: setiap tanggal 17 di setiap bulan yang bisanya dibuat upacara diganti dengan diskusi antara karyawan dengan atasan, Dahlan Iskan juga membuat 'CEO Note' yaitu catatan yang dapat menjembatani antara atasan dan bawahan. Di dalam 'CEO Note' ini selalu diakhiri dengan kata-kata motivasi agar semunya bisa lebih maju dan sukses.

Sepak terjang Dahlan Iskan yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat soal listrik tentunya sangat dihargai oleh pemerintah. Pada 17 Oktober 2011, ia pun dipilih Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN)   untuk menggantikan Mustafa Abubakar yang sedang sakit. 

Sebenarnya pada saat itu, bisa dibilang Dahlan Iskan sangat berat untuk menerima tawaran tersebut, karena ia sedang berada di puncak semangat mereformasi sistem PLN. Banyak progam dan visinya yang belum terwujud mengingat masa jabatannya yang seumur jagung. Namun presiden mempunyai pandangan lain mengenai hal itu. Kepemimpinan dan kemampuannya dianggap lebih tinggi daripada hanya memimpin PLN, sehingga mampu untuk naik kelas ke tingkat berikutnya.

Dahlan Iskan Menjadi Menteri Badan Usaha Milik Negara (Bumn)

Dalam karirnya sebagai Menteri BUMN, Dahlan Iskan melaksanakan beberapa progam dalam pengelolan BUMN, namun ia memprioritaskan restrukturisasi asset dan downsizing (penyusutan jumlah) beberapa badan usaha. Perihal restrukturisasi asset masih menunggu persetujuan Menteri Keuangan. BUMN dinilai bersih dari korupsi oleh masyarakat dan kinerjanya membangun BUMN juga dinilai berhasil

Dahlan Iskan juga giat mendukung progam 'mobil nasional' yang berbahan bakar listrik. Dahlan Iskan berpendapat bahwa Indonesia adalah Negara besar dengan penduduk lebih dari 200 juta jiwa, sayang sekali jika hanya menjadi Negara konsumen saja, termasuk juga mobil. Tetapi jika Indonesia ngotot memproduksi mobil bensin, maka dipastikan Indonesia sudah kalah pasar dengan Jepang dan Korea. 

Akhirnya dipilihlah mobil listrik yang belum seramai mobil bensin. Selain itu, mobil listrik dinilai lebih ramah lingkungan dan jika diproduksi secara masal (apalagi produksinya di Indonesia) akan lebih murah harganya dari mobil bensin yang harus impor. Jika Jepang mempunyai Soichiro Honda dalam menangkap sebuah peluang menciptakan sepeda motor, maka Indonesia mempunyai Dahlan Iskan dalam memperjuangkan mobil listrik.

Mobil listrik pertama Dahlan Iskan adalah Tuxuci. Tuxuci adalah sejenis mobil sport. Mobil ini dibuat oleh Danet Suryatama dan beberapa orang yang ahli dibidangnya. Tim mobil listrik ini dinamai 'Putra Petir'. 

Namun sayang, pada 5 januari 2013 saat uji coba dari Solo menuju Surabaya, Tuxuci mengalami rem blong dan menabrak tebing di Magetan. Body Tuxuci mengalami rusak parah dan untungnya Dahlan Iskan dan mekaniknya yang bernama Ricky Elson yang mengemudikannya selamat. Walau begitu Dahlan Iskan pantang menyerah. Setelah mengevaluasi kegagalan di percobaan pertama, Ia tetap melanjutkan proyek mobil listriknya bersama Ricky Elson para 'Putra Petir'. Ia mengembangkan mobil listrik generasi kedua yang dipertontonkan di KTT APEC Bali. 

Mobil listrik tersebut antara lain, Selo, Arimbi dan Gendhis yang meliputi jenis mobil sport, bus dan minibus. Pada 8 juli 2013, Dahlan Iskan menerima gelar Hororis Causa di bidang Komunikasi dan Penyiaran Islam dari IAIN Walisongo Semarang. Rektor IAIN Walisongo menilai Dahlan Iskan sebagai sosok yang inspiratif, akademisi, pengambil kebijakan dan implementator progam. .(sumber: kompas.com)

Analisis Kepribadian

MASA KECIL DAHLAN  ISKAN DAN ANALISINYA

Dahlan Iskan adalah anak dari pasangan Mohammad Iskan dan Lisnah. Dahlan adalah anak ketiga dari empat bersaudara. Kakak pertamanya bernama Khosyatun, kakak keduanya bernama Sofwati sedangkan adik bungsunys bernama Zainuddin. Orang tua Dahlan Iskan bukanlah orang kaya, bahkan sangat miskin sekali. Dahlan dan saudara-saudaranya terbiasa hidup dalam  kesederhanaan. Kehidupan telah menempa Dahlan kecil menjadi pribadi yang tangguh. 

Sering ia dan saudaranya merasa perih di perut karena menahan rasa lapar, ia belitkan sarung di perutnya. Kemiskinan bukan berarti harus meminta-minta untuk dikasihani melainkan harus dihadapi dengan bekerja dan berusaha. 

Ayah Dahlan pernah berkata " Kemiskinan yang dijalani dengan tepat akan mematangkan jiwa". Begitulah prinsip keluarga Dahlan. Dahlan dibesarkan oleh  sosok orang tua yang bersahaja. Ayah dan ibunya adalah pasangan yang harmonis, walaupun hidup serba kekurangan, ayah dan ibunya hampir tidak pernah bertengkar.(sumber: tribunnews.com)

Jika direlevansikan dengan teori adler, minat sosial pada dahlan kecil cendeung optimal karena dahlan yang kecilnya serba kekurang tidak lantas membuat dia merasa terpuruk dia membantu kedua orang tuanya untuk memenuhi kebutuhan ekonomi tetapi dahlan tetap menjadi anak-anak seperti halnya anak-anak lainnya. Dahlan kecil dikenal periang dan memiliki banyak teman. 

Bukanya malu dengan keadaan oekonomi keluarganya dahlan malah mengajak semua teman-temannya untuk bermain sambil mengembala hewan ternak keluarganya. Menurut adler minat sosial tumbuh karena lingkungan terutama orang tua, dahlan diasuh oleh orang tua yang sangat bersahaja ini mengindikasikan dahlan memiliki minat sosial yang baik karena keduaorangtuanya.

 Dahlan kecil  hanya memiliki baju satu stel yaitu kaos dan celana serta satu sarung. Sarung adalah baju serba guna bagi beliau. Saat beribadah juga menggunakan sarung, saat baju dan celana nya dicuci, maka sarunglah yang beliau kenakan sampai pakaiannya kering, saat tidur di malam hari ia gunakan sarung untuk selimut. Ketika sekolah ia tidak mempunyai sepatu. 

Saat itu jarak antara rumah dan sekolahnya puluhan kilometer, sehingga ia dan saudaranya menempuhnya dengan berjalan kaki dengan merasakan lecet di telapak kaki karena tak bersepatu. Sehingga ia menyimpan keinginan besar (menurutnya saat itu) yaitu bisa memiliki sepeda dan sepatu.

Berdasarkan kondisi diatas sebenarnya beliau juga pernah merasakan kelelahan batin, rasa sedih, kasihan melihat orang tua nya yang begitu sengsara mencari nafkah. Namun dengan kondisi yang sedemikian tidak membuat beliau lalu bertopang tangan dan tidak melakukan apapun untuk memperbaiki kehidupannya.salah satunya dahlan membantu kedua orang tuanya bekerja sepulang sekolah. 

Seperti yang di ungkapkan dalam teori Adler bahwa inferiorita merupakan suatu perasaan yang menggerakkan orang untuk berjuang menjadi superiorita. Adler meyakini bahwa individu memulai hidupnya dengan kelemahan fisik yang mengaktifkan perasaan  inferior. Inferiorita bagi Adler diartikan sebagai perasaan lemah dan tidak cakap dalam menghadapi tugas yang harus diselesaikan. 

Maksud nya adalah bahwa kelemahan ekonomi keluarga Dahlan, kelemahan fisik orang tuanya, perasaan yang membuatnya menderita dan perasaan-perasaan inferiority yang lainnya akan membuat Dahlan bangkit dan menuju ke arah superioritas, ke arah yang lebih baik, lebih kuat, dan lebih bahagia.

PENCAPAIAN SUPERIORITAS DAHLAN ISKAN

Keinginan untuk menjadi superioritas dahlan iskan dimulai ketika Suatu saat ibu Dahlan terserang penyakit yang membuat perutnya membesar. Karena orang desa dan tak punya biaya, mereka tak tahu itu penyakit apa. Akhirnya ibu Dahlan meninggal dunia. 

Ketika dewasa Dahlan baru tahu bahwa penyakit ibunya itu adalah sejenis kista yang dengan operasi sederhana bisa sembuh. Jika Dahlan mengingat itu, kecewa hatinya. Saat itulah Dahlan bertekad menjadi orang pandai, kaya dan sukses. Agar tidak terjadi lagi hal seperti itu di kehidupannya.

Meskipun dahlan tidak meyelesaikan kuliahnya, beliau dapat mencapai superioritasnya dahlan mengawali  karir sesuai minatnya menjadi Reporter di Mimbar Masyarakat. Mimbar masyarakat merupakan surat harian kabar kecil di Samarinda, Kalimantan Timur. Kemudian, pada tahun 1976 dahlan iskan beralih profesi menjadi seorang wartawan majalah Tempo.  

Kesungguhan superioritasnya dapat dilihat dari Kariernya terus menanjak, pada tahun 1982, ia pun memimpin surat kabar Jawa Pos. Di era kepemimpinannya, Jawa Pos yang hampir mati pun kembali berdenyut. Selang 5 tahun, berdirilah Jawa Pos News Network atau lebih sering dikenal dengan JPNN yang merupakan salah satu jaringan surat kabar terbesar di Indonesia dengan memiliki 134 surat kabar, majalah, dan tabloid serta sekitar 40 jaringan percetakan di seluruh Indonesia. 

Aksi Dahlan masih berlanjut, pada tahun 1997, ia mendirikan gedung Graha Pena di Surabaya dan Jakarta. Lalu, pada tahun 2002 ia mendirikan TV Lokal bernama JTV di Surabaya, lalu dlanjutkan dengan Batam TV di Batam serta Riau TV di Riau. 

Pencapaiannya yang terus menaik seperti anak tangga ini memperlihatkan bagaimana kompensasinya terhadap inferioritasnya terhadap identitas di kehidupan masa kanak-kanaknya yang hanya sebagai anak desa yang serba kekurangan  dengan pencapaiannya karirnya yang sangat baik.

KEBIJAKAN-KEBIJAKAN DAHLAN ISKAN DAN KAITANNYA DENGAN KEPRIBADIANNYA

Kepribadian seorang individu yang berperan sebagai pemimpin akan mempengaruhi pengambilan kebijakan pada pemerintahannya. ilmu politik adalah tentang kebijakan, keputusan negara dan kekuasaan, dimana pasti terdapat mahluk politiknya yang memiliki lima unsur yaitu kognisi, sikap, nilai, identitas, emosi, maka menjelaskan bahwa pribadi individu sebagai politik dengan kepribadiannya berpengaruh pada keputusan yang di ambil.

 Keberhasilan awal Dahlan Iskan membenahi PLN mengantarkannya menjadi Menteri BUMN dalam Kabinet Indonesia Bersatu jilid dua menggantikan Mustafa Abubakar yang sakit Menjadi Menteri BUMN, menjadikan Dahlan Iskan super sibuk. Berbeda dengan Menteri-menteri BUMN sebelumnya, Dahlan Iskan tidak mau menjadi menteri yang hanya duduk di belakang meja. 

Dia tidak mau hanya menerima laporan dari para staf, yang umumnya bersikap ABS. Seluruh BUMN dari yang paling kaya sampai BUMN "dhuafa" didatangi satu persatu. Dari kunjungan itu Dahlan memperoleh gambaran tentang segala permasalahan riil yang dihadapi setiap BUMN. Dahlan Iskan mempraktekkan semangat entrepreneurship dengan slogannya yang terkenal; kerja. Kerja, kerja. 

Slogan yang sama diikuti oleh Presden Jokowi, termasuk baju putih-putih. Yang membedakan, Dahlan Iskan selalu memakai sepatu sket kemanapun pergi termasuk menghadiri acara-acara di istana. Dahlan Iskan juga tidak ingin dibatasi pergerakan sebagai Menteri, karena anggaran perjalanan menteri yang terbatas. Maka sebagian besar perjalanan dinasnya dibiayai dari kantong sendiri, seperti mencarter pesawat kecil untuk tujuan daerah-daerah terpencil.

Gaya hidup merupakan prinsip-prinsip idiografik Adler yang utama; itulah prinsip yang menjelaskan keunikan seseorang.menurut adler Gaya hidup merupakan kompensasi dari suatu inferioritas khusus. Apabila anak memiliki kelemahan fisik, maka gaya hidupnya akan berwujud melakukan hal-hal yang akan menghasilkan fisik yang kuat. 

Gaya hidup diperoleh pada usia 4/5 tahun melalui pengalaman pengasuhan pada masa kanak-kanak. Kepribadian dahlan iskan yang lebih suka turun langsung mencari masalah dibandingkan duduk diam dibalik meja jika dikaitkan dengan teori adler ini merupakan bentuk kompensasi dari inferioritasnya pada masa kanak-kanak dimana dahlan besar dikeluarga yang miskin sehinga membuat dia sudah bekerja diusia sekolahnya  pola pengasuhan orang tua juga sangatlah penting dalam  membentuk gaya hidup seseorang. 

Dahlan kecil diasuh dan didik oleh orang tua yang memiliki prinsip kemisikinan yang mereka alami akan mematangkan jiwa mereka. Sehingga membentuk gaya hidup dahlan yang seperti saat ini dia seringkali menyebutkan slogan kerja, kerja dan kerja. Dia juga membawa kebiasaannya dalam mempimpin PLN ketika dia menjabat sebagai mentri yaitu semangat entrepreneurship , Dahlan mengubah kondisi BUMN saat itu. Setiap BUMN harus bisa mencari sumber modalnya sendiri, dan setelah itu, jika masih diperlukan, barulah dibantu oleh pemerintah.

            Dahlan iskan juga memiliki daya kreatif seperti yang terdapat dalam teori adler Daya kreatif merupakan konsep lanjutan yang berkembang dari gaya hidup. Isi dari daya kreatif merupakan hal yang paling berkuasa dalam struktur kepribadian dimana daya kreatif ini terbentuk dari keturunan maupun pengalaman sehari hari. 

Selain itu daya kreatif meripakan prinsip yang aktif dari kehidupan manusia, merupakan jembatan antara stimulus-stimulus yang menerpa seseorang dan respon-respon yang diberikan orang yang bersangkutan terhadap stimulus-stimulus itu. 

Pada hakikatnya, doktrin tentang diri kreatif itu menyatakan bahwa manusia membentuk kepribadiannya sendiri. Adler menawarkan potret manusia yang lebih memuaskan, lebih penuh harapan, dan lebih mengangkat harkat manusia.

Dahlan iskan dapat menyelesaikan  Proyek-proyek besar yang dikerjakan oleh BUMN ditangkringi secara berkala sampai selesai, seperti Jalan tol di atas laut antara Depasar dengan Nusa Dua di Provinsi Bali. Begitu juga halnya dengan Bandara Internasional Kualanamu, di Propinsi Sumatera Utara. Dari proyek tol laut Bali tersebut, dahlan memiliki gagasan proyek besar Jalan Tol Laut Jawa, yang menghubungkan Jakarta sampai Surabaya. 

Dahlan Iskan berpendapat jalan tol laut Jawa tersebut biayanya lebih murah dari jalan tol darat, karena tidak ada lagi biaya untuk pembebasan lahan, gagasan yang baik yersebut membuktikan bahwa dahlan iskan adalah pribadi yang memuaskan karena dia memiliki harapan tinggi dan memntingkan harkat manusia. Sayang sekali proyek itu tidak diterima, karena keburu rezim SBY berganti dengan Jokowi.

Meskipun dahlan sudah mencapai superioritasnya tak lantas mebuat dia serakah, Salah satu keunggulan lain dari Dahlan Iskan adalah tidak mengambil gaji dan tunjangan-tunjangan sejak ia menjabat CEO BUMD di Jawa Timur, CEO PLN dan Menteri BUMN. Dahlan Iskan hanya menerima penghasilan dari gaji dan tunjangan-tunjangan yang diberikan oleh JPNN, perusahaan yang dibesarkannya. 

Gaji Dahlan Iskan sebagai Meneg BUMN selama beberapa waktu memang sempat diambil untuk dijadikan gaji Ricky Elson. Ricky adalah salah satu anggota Putra Sang Petir, dalam Proyek mobil listrrik yang digagas oleh Dahlan Iskan, bekerjasama dengan Kemeneg Riset dan Tekologi. Ia adalah ahli motor penggerak listrik, yang sebelumnya bekerja selama 14 tahun di Jepang.

TIPE KEPRIBADIAN DAHLAN ISKAN MENURUT TEORI ADLER

Bahasan sebelumnya menjelaskan tentang bagaimana dinamika kepribadian Dahlan Iskan yang menghasilkan kesimpulan bahwa dahlan memiliki minat sosial yang tinggi dimulai dipengaruhi oleh setiap dinamika perkembangan yang terjadi pada masa sebelumnya, pada bahasan kali ini penulis mencoba mengklasifikasikan tipe kepribadian Dahlan berdasarkan tipe kepribadian yang dikemukakan Adler. 

Penulis mengklasifikasikannya berdasarkan hasil dari dinamika kepribadiannya selama usia perkembangannya yaitu minat sosial tinggi dan orientasinya pada pencapaian superioritas pribadi yang tinggi.

Berdasarkan sumber yang ada penulis mengkalsifikasikan dahlan iskan kedalam tipe kepribadian adler yaitu Social useful type Merupakan tipe kepribadian yang paling sehat, apabila mendapatkan masalah seseorang dengan tipe kepribadian ini akan menghadapinya secara langsung dan menyelesaikannya. 

Berorientasi pada sosial dan siap untuk bekerja sama dengan orang lain untuk memenuhi tugas-tugas kehidupan. Social useful type dimana kita berdampingan dengan orang lain dan berperilaku sesuai dengan kebutuhan mereka. Orang-orang tersebut mengatasi permasalahan hidup dengan mengembangkan kerangka sosial dengan baik. 

Klasifikasi ini dapat dbuktikan dengan biografi yang menyatakan dahlan iskan akan turun langsung untuk dapat meyelesaikan masalah. Ia juga dapat berprilaku sesuai dengan tugas yang diberikan. Dia dapat menjalankan perusahaanya dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun