Mohon tunggu...
Sonia M
Sonia M Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Menulis adalah cara agar diingat dunia.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

9 Tanda Anda Menderita Toxic Productivity

21 Juli 2022   17:38 Diperbarui: 21 Juli 2022   17:40 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

-Berurusan dengan perasaan yang mendasarinya

Banyak toxic productivity didorong oleh ketakutan mendasar akan sesuatu: kegagalan, rasa bersalah, ketidaklayakan, diri sendiri.

Anda mungkin memerlukan terapis atau profesional kesehatan mental lainnya untuk membantu Anda mengatasi perasaan yang sudah mendarah daging.

-Buatlah daftar nilai-nilai Anda

Tanyakan pada diri sendiri apa yang benar-benar penting bagi Anda. Tuliskan nilai-nilai Anda (bukan tujuan). Kemudian lihat bagaimana Anda sebenarnya Luangkan waktu Anda untuk melihat apakah aktivitas Anda selaras dengan nilai-nilai Anda.

-Jadikan perawatan diri sebagai kebiasaan

Jadwalkan waktu setiap hari untuk melakukan sesuatu yang menenangkan dan memanjakan diri sendiri, seperti mandi air panas, mewarnai buku mewarnai dewasa, mengerjakan teka-teki, atau berolahraga ringan.

-Bebas teknologi untuk sementara waktu

Toxic productivity berkembang pesat dalam budaya digital modern kita yang terhubung, jadi mencabut kabel listrik adalah kunci untuk melepaskan stres itu. Jadwalkan waktu setiap minggu untuk menghabiskan setidaknya satu jam tanpa elektronik, termasuk telepon Anda.

-Lakukan lebih sedikit untuk berbuat lebih banyak

Apa yang membantu Stein benar-benar membebaskan diri dari produktivitas beracunnya adalah menyadari betapa tidak produktifnya dirinya terlalu memaksakan diri dan bagaimana dia benar-benar dapat mencapai lebih banyak ketika dia beristirahat.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun