Ekonomi: Ketika sumber daya ekonomi terbatas, keluarga sering memprioritaskan anak laki-laki untuk bersekolah.
Dampak:
Tingkat partisipasi pendidikan perempuan lebih rendah dibandingkan laki-laki.
Tingginya angka buta huruf di kalangan perempuan.
Statistik: Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2003, dari total 15,6 juta orang yang buta huruf, 67,85% di antaranya adalah perempuan.
3. Diskriminasi Gender dalam Proses PembelajaranÂ
Diskriminasi dalam pembelajaran dapat terlihat dari cara guru berinteraksi dengan siswa laki-laki dan perempuan:
Laki-laki sering diberikan kesempatan lebih banyak untuk berbicara, memimpin, atau bertanya di kelas.
Perempuan sering diasosiasikan dengan tugas-tugas yang lebih pasif, seperti mencatat atau mengorganisasi kelompok.
Contoh Praktis:
Posisi duduk di kelas sering kali mencerminkan segregasi gender.