Mohon tunggu...
Miela Zain
Miela Zain Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Islam Negri KH.Ahmad Siddiq Jember

Hobi saya Travelling dan membaca novel

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori Belajar Kognitifvisme dan Penerapannya dalam Pembelajaran

29 Mei 2024   14:45 Diperbarui: 30 Mei 2024   23:37 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

c. Penilaian mengatur, kami mengevaluasi informasi yang telah kami kumpulkan.

* PENERAPAN TEORI KOGNITIVISME DALAM PEMBELAJARAN

Penerapan hipotesis kognitif dalam latihan pembelajaran lebih menekankan pada cara berpikir atau bentuk mental siswa di tengah pegangan pembelajaran, tidak adil terhadap tujuan atau hasil belajar. Selain itu, peran siswa juga diharapkan dapat dimasukkan secara efektif dalam kegiatan pembelajaran (understudy centered learning).

Hipotesis ini juga mengutamakan peran siswa yang saling bekerjasama sehingga diperlukan kelompok belajar. Sependapat dengan Piaget, pertukaran pemikiran secara berkelompok tidak dapat dihindari demi kemajuan pemikiran. 

Penilaian pembelajaran menurut pandangan kognitif bertujuan untuk mengevaluasi bagaimana proses belajar terjadi. Dengan demikian, fokus teori ini adalah pada proses belajar itu sendiri daripada hasil akhir yang dicapai oleh siswa.

Untuk mendapatkan gambaran yang lebih detail tentang penerapan teori belajar kognitivime, berikut disajikan beberapa prinsipnya

1.Belajar itu berdasarkan keseluruhan

Dalam teori ini, diakui bahwa keseluruhan memiliki nilai yang lebih tinggi dari pada bagian --bagiannya. Bagian-bagian memiliki arti hanya jika di tempatkan dalam konteks keseluruhan.sebuah kata akan memiliki makna saat digunakan dalam sebuah kalimat: begitu pula kalimat-kalimat akan memiliki signifikansi saat disusun secara berurutan. eksposisi. Maksud dari pedoman ini adalah pembelajaran tidak dimulai dari kenyataan, tetapi harus dimulai dari suatu permasalahan. Melalui hal-hal tersebut siswa dapat mempelajari kenyataan-kenyataan yang ada.

2.Siswa yang sedang belajar memiliki potensi untuk berkembang secara menyeluruh.

Kaidah ini mengisyaratkan bahwa mendidik anak tidak seolah-olah menciptakan orang terpelajar, tetapi juga menciptakan jati diri anak secara keseluruhan. Apalah gunanya memiliki kemampuan mental yang kuat jika tidak diikuti oleh aspirasi yang mulia atau tidak di imbangi dengan pengembangan seluruh potensi yang dimiliki.

3.Belajar memerlukan banyak pengetahuan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun