Mohon tunggu...
mieftahuljannah
mieftahuljannah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiwa S-1 Teknik Biomedis, Universitas Airlangga

Mahasiswa Baru dengan berbagai kesibukan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Dampak Korean Wave (Hallyu) terhadap Kehidupan Remaja di Indonesia

3 Desember 2024   02:36 Diperbarui: 3 Desember 2024   02:38 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Konser NCT Dream di Indonesia "The Dream Show 2 in Jakarta". (Sumber : Akun Instagram Official NCT Dream @nct_dream)

Dimulai dari cara berbicara dan gaya berpakaian, para remaja terlihat lebih suka menggunakan istilah-istilah bahasa asing dan berpakaian layaknya sang idola yang memiliki lingkungan bermasyarakat berbeda. Di Indonesia, terdapat adat istiadat, adab, dan etika yang harus dijunjung tinggi oleh setiap warganya, sehingga hal tersebut dapat mengikis sikap nasionalisme juga kehidupan beragama.

Dapat disimpulkan bahwa fenomena Korean Wave (Hallyu) telah memberikan dampak yang besar pada kehidupan remaja di Indonesia, baik dampak positif maupun dampak negatif. Dampak positif yang timbul mencakup dapat meningkatkan minat belajar bahasa dan budaya Korea, meningkatkan kesempatan karier dan pendidikan, mengetahui citra diri, dan menumbuhkan rasa solidaritas serta kekeluargaan dalam suatu komunitas penggemar. Sedangkan dampak negatif yang timbul mencakup munculnya sifat fanatisme, sikap konsumerisme yang tinggi, ketergantungan pada media sosial, dan lunturnya ingatan serta ketertarikan terhadap budaya lokal.

Harapan untuk kedepannya adalah para remaja di Indonesia dapat memanfaatkan dampak positif dari Korean Wave (Hallyu) untuk pengembangan diri secara kosntruktif, seperti meningkatkan wawasan budaya, dan meraih peluang baru dalam pendidikan maupun karier. Di sisi lain, untuk menghindari dampak negatif dari Korean Wave (Hallyu), penting bagi lingkungan di sekitar para remaja seperti orang tua, saudara, keluarga, guru, dan juga masyarakat, untuk memberikan bimbingan yang bijak kepada para remaja. Dengan harapan utama, para remaja tetap menghargai budaya lokal sembari membuka diri terhadap budaya global, dan menciptakan keseimbangan yang sehat dalam gaya hidup mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun