4. Menumbuhkan Rasa Solidaritas dan Kekeluargaan dalam Suatu Komunitas Penggemar
Komunitas yang dibentuk oleh sekelompok penggemar dengan ketertarikan yang sama dapat menumbuhkan rasa solidaritas juga kekeluargaan antar anggota di dalamnya. Sebagai seorang remaja dan makhluk sosial, tentu hal tersebut perlu ada dalam diri. Sehingga kemampuan berkomunikasi juga dapat meningkat.
Sedangkan dampak negatif yang timbul dari fenomena Korean Wave (Hallyu) yaitu sebagai berikut :
1. Munculnya Sifat Fanatisme
Fanatisme diartikan pengabdian seseorang terhadap suatu objek dimana menimbulkan gairah, keintiman, dan hasrat yang biasanya melampaui rata-rata dari biasanya. Objek biasanya mengacu pada produk, merek, serta seseorang (selebriti), acara tv, dan kegiatan konsumsi lainnya. Fanatisme biasanya menganggap dirinya benar dan mengabaikan fakta dan argument dari yang bertentangan dengan pemikiran dan pemahaman mereka (Chung, Beverland, Farrelly & Quester, 2008).
Para remaja sering menunjukkan tingkat fanatisme tinggi mereka terhadap sang idola, seolah-olah sang idola adalah milik mereka sendiri, dan kehidupan sang idola dapat diatur oleh mereka. Hal ini dapat menimbulkan konflik antara dirinya sendiri dengan kelompok di masyarakat. Mereka juga menjadi lalai akan kewajiban yang harus mereka lakukan.
2. Sikap Konsumerisme yang Tinggi
Konsumerisme menyebabkan pembelian barang konsumsi lebih mengutamakan keinginan dan hasrat untuk memiliki produk tersebut. Para remaja memiliki sifat takut akan ketertinggalan atau yang sekarang lebih dikenal dengan Fear Of Missing Out (FOMO), yang membuat mereka menjadi gelap mata, dan membeli berbagai macam aksesoris seperti merchandise, album, photocard sang idola, lighstick, hingga tiket konser dengan harga yang fantastis tanpa terkendali. Dan hal ini akan mengarah pada pemborosan.
3. Ketergantungan pada Media Sosial
Paparan konten Korean Wave (Hallyu) melalui media sosial seperti Instagram, YouTube, atau TikTok dapat membuat remaja menghabiskan waktu berlebihan di platform ini. Ketergantungan ini tidak hanya mengurangi produktivitas tetapi juga dapat memengaruhi kesehatan mental, seperti meningkatkan rasa cemas. Kebiasaan buruk lainnya pun ikut muncul seperti susah tidur, suka menunda pekerjaan, dan lain sebagainya.
4. Lunturnya Ingatan dan Ketertarikan terhadap Budaya Lokal