Mohon tunggu...
Michael Sendow
Michael Sendow Mohon Tunggu... Wiraswasta - Writter

Motto: As long as you are still alive, you can change and grow. You can do anything you want to do, be anything you want to be. Cheers... http://tulisanmich.blogspot.com/ *** http://bahasainggrisunik.blogspot.co.id/ *) Menyukai permainan catur dan gaple. Menulis adalah 'nafas' seorang penulis sejati. I can breath because I always write something...

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Hebatnya Propaganda dan Demo 4 November

31 Oktober 2016   16:52 Diperbarui: 31 Oktober 2016   19:45 5323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa premise mayor dan premise minor Anda sehingga bisa menurunkan Jokowi umpamanya? Jadi jangan sembarangan main turunkan Presiden kayak mau turunkan bendera gitu lho.

Coba saya bantu dikit. Mungkin maksud si Habib dan Tengku dan semua orang yang menuntut Presiden, adalah seperti ini kurang lebihnya:

Premis Mayor: Ayat Kitab Suci dan para ulama adalah kebenaran tertinggi dan tidak bisa dihina oleh siapapun. Barangsiapa yang menghina ayat kitab suci maka ia wajib dihukum.

Premis Minor: Ahok sudah (terbukti) menghina ayat kitab suci dan para ulama makanya ia harus dihukum.

Karena Itu (kesimpulannya): Ahok belum juga dihukum dan Presiden diam saja, maka Presiden wajib diturunkan.

Mana korelasinya coba? Apa hubungannya? Premis minornya saja belum terbukti benar. Masih debatable kan? Terus apa urusannya Jokowi dibawa-bawa juga.

Apa begitu kira-kira? Kalau bukan seperti itu, ayo coba, furnish me with your knowledge. Cuma ada dua hal, saya yang masih terlalu lelet memahaminya. Atau Anda yang berkesimpulan Presiden Jokowi harus diturunkan itu yang terlalu tumpul. Who knows? Only God knows lah hehehe. Cheers! ---Michael Sendow---

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun