Mohon tunggu...
Michael Sendow
Michael Sendow Mohon Tunggu... Wiraswasta - Writter

Motto: As long as you are still alive, you can change and grow. You can do anything you want to do, be anything you want to be. Cheers... http://tulisanmich.blogspot.com/ *** http://bahasainggrisunik.blogspot.co.id/ *) Menyukai permainan catur dan gaple. Menulis adalah 'nafas' seorang penulis sejati. I can breath because I always write something...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Menghargai Perempuan dan Menghadapi Istri yang Cerewet

23 September 2016   18:26 Diperbarui: 26 September 2016   07:18 860
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jumpa lagi saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air. Apa kabar kalian semua? Baik? Oke itu tandanya Anda masih terus mensyukuri hidup ini dengan baik dan bijaksana. Kita semua sungguh luar biasa.

Kali ini saya ingin menulis yang ringan-ringan saja, mengingat ini hari Jumat dan sebentar lagi weekend  pun tiba. Pastinya mari hari ini kita happy happy  saja melepas beban pekerjaan yang menumpuk. Kita bahas sesuatu yang ringan-ringan saja di luar politik (karena ada peribahasa yang berkata berat sama dipikul ringan sama dijinjing).

Itu...!

Nah, sodara-sodara sekalian, khususnya bagi yang laki-laki (baca: suami), pembahasan ringan kita kali ini adalah tentang perempuan dan istri yang cerewet. Wah, ini kendengarannya menarik bukan?

Pernakah Anda berjumpa dengan istri yang cerewet bahkan barangkali yang cerewetnya luar biasa hebat? Kalau iya, bagaimana dan apa tindakan Anda menghadapi istri yang cerewet minta ampun seperti itu? Apakah Anda akan langsung berteriak-teriak minta ampun atau bagaimana?

Saya punya pengalaman ‘asyik’ dan menarik dalam menghadapi istri saya yang cerewet. Dia itu rajin sekali mencereweti saya untuk hal apapun. Saya sih tau maksudnya itu baik, tujuannya baik githu lho, tetapi kuping ini kan jadi tidak tahan. 

Bagaimana tidak, sudah capek pulang dari kantor terus sampai rumah masih dikuliahi dengan berbagai macam tingkat kecerewetan yang dia miliki kan amat sangat ‘mengganggu’ pikiran dan hati ini. Tetapi saya tidak mau kalah dan menyerah pada rasa marah.

Saya sadar bahwa selain cerewet dia ternyata amat sangat menyayangi saya.....cieee...cieeee. Jadi dengan kata lain, dia itu sebetulnya menjadi cerewet oleh karena betapa dalam dan luas rasa sayangnya melekat ke diri saya. Kadang saya tak percaya tapi itulah kenyataannya.

Pernah suatu waktu dia lagi cereweti saya, dengan sengaja saya bikin perut saya mual mules perih kembung, melihat saya seperti itu eeh tiba-tiba dia langsung berhenti dan mendadak baik. Saya diolesi minyak anget, dibuatin bubur, dan dibuatin susu pula. Oalah.. ternyata dia sayang juga rupanya meskipun cereweti saya tingkat dewa...

Menghargai Perempuan Secara Universal

Saya meyakini bahwa setiap agama punya pandangan berbeda-beda tentang perempuan, tetapi saya juga meyakini bahwa semua agama menghargai dan mengakui keberadaan kaum perempuan ini dengan amat layak serta menempatkan pada tempat yang pantas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun