Oleh karena saya begitu mengidolakan Brazil, maka marilah kita kembali saja seperti pengantar awal tulisan saya tadi, bahwa, di tangan Dunga saya tetap masih amat percaya Brazil bisa kembali menjadi tim papan atas, utamanya di pertandingan lain mereka di manapun itu. Dunga boleh jadi akan selalu lebih menekankan pada permainan strategi dan menggunakan taktik berbeda-beda, karena dia sadar pemain-pemain Brazil hari hari ini tidak lagi seperti yang dulu.Â
Brazil, setelah sempat bermain kurang meyakinkan dan hanya berhasil meraih angka imbang kacamata dengan Ekuador, Brazil lantas kemudian pada pertandingan berikutnya bangkit menghantam Haiti tanpa ampun dengan skor telak 7-1. Pengalaman menyakitkan dihajar Jerman 1-7 tempo hari dilampiaskan dengan melibas Haiti dengan angka yang sama pula. Di pertandingan tadi pagi Brazil mengalami nasib kurang bagus karena dikalahkan Peru 0-1, dengan sebuah gol yang kontroversial karena kena tangan Mario RuidÃaz lebih dahulu sebelum masuk ke gawan. Apa boleh buat, wasit tetap menyatakan gol itu sah. Ini membuat Timnas Brazil terhenti di Copa America ini. Mereka harus segera pulang. Sungguh amat sangat menyakitkan.
Meskipun harus kalah dari Peru pagi ini, saya rasa keseluruhan pertandingan tetap didominasi dan dikuasai oleh tim Brazil. Dan, bila Brazil harus segera angkat koper hari ini, saya tetap bangga dengan tim Brazil ini. Ayo, tunjukkan bahwa Brazil adalah tim hebat, bangkitlah untuk berlaga di Olimpiade nanti di kandang sendiri. Viva Selecao. Viva Brazil…---Michael Sendow---
Catatan: (Tulisan Brazil di baju saya tertulisnya Brasil...berarti Brazil memang akan berhasil jadi juara...hehehehe)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H