Mohon tunggu...
Michael Sendow
Michael Sendow Mohon Tunggu... Wiraswasta - Writter

Motto: As long as you are still alive, you can change and grow. You can do anything you want to do, be anything you want to be. Cheers... http://tulisanmich.blogspot.com/ *** http://bahasainggrisunik.blogspot.co.id/ *) Menyukai permainan catur dan gaple. Menulis adalah 'nafas' seorang penulis sejati. I can breath because I always write something...

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Dewa Itu Bernama "Digital Media"

23 Oktober 2015   17:50 Diperbarui: 23 Oktober 2015   17:58 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Digital Media kini memegang peranan amat penting dalam hidup kita. Gaya hidup bahkan berubah total oleh karena akselerasi luar biasa dunia informasi dan teknologi. Berbagai gadget, dan utamanya Smartphone kerap kali sudah benar-benar menguasai hidup kita. Ini nggak bisa kita sangkal.

Di ujung pedesaan Lopana, desa di mana ibu saya tinggal dulu. Tadinya anak-anak di sana bermain dan becanda di atas ‘roda sapi’, pedati, dan di pinggir-pinggir sungai. Kini? Ya mereka tetap masih terlihat melakukan aktivitas yang sama, namun yang membedakan adalah di tangan mereka sekarang masing-masing menggengam smartphone. Dunia digital adalah dunia kita kini. Tak pandang bulu dimanapun kita berada, gadget ini sudah betul-betul menjadi ‘barang primer’.

Di Amerika, termasuk juga Amerika Latin banyak sekali peluang untuk menciptakan bisnis, dan tentu saja mengumpulkan pundi-pundi uang dari ‘kemeriahan’ dan ‘kehebohan’ dunia digital media.

Digital media kini memegang peranan sangat penting dan vital. Paradigma pengguna dan pembaca perlahan namun pasti mulai swifting dari conventional paradigm, yaitu yang berbasis cetak, menuju ke sesuatu yang lebih cepat, lebih praktis, dan lebih gampang digunakan, yaitu berbasis online, semuanya mesti serba digital. Ini sesuatu yang niscaya akan ‘merombak’ tatanan pemberitaan dan lebih luas lagi, dunia periklanan tentunya.

Mariano Blejman adalah orang yang membuat sebuah kontes inovasi berita pertama di Amerika Latin, karena ia melihat betapa dahsyatnya media digital kalau disikapi secara benar. Pada tahun 2011 ia mendirikan Hacks / Hacker Buenos Aires, kumpulan sekelompok hacker lokal. Dari situ ia kemudian mengumpulkan para hacker, penyuka teknologi dan juga wartawan untuk bersama-sama menemukan solusi dunia informasi. Anggotanya tak kurang dari 1.700 orang. Antusiasme menyeruak muncul dalam kontes yang ia adakan itu.

Blejman berpendapat bahwa semenjak menurunnya bisnis media konvensional di Amerika Latin, penurunan jumlah iklan, jumlah pembaca, jumlah penjualan, dan sebagainya yang menurun dan terus menurun itu, maka perlu ada inovasi baru. Inovasi berani. Inovasi yang mampu menjangkau apa yang belum terjangkau selama ini. Ia berhasil.

Kuncinya sebetulnya adalah pengembangan, penyempurnaan, dan pembangunan menyeluruh bisnis digital media yang sementara kita jalankan. Sebab, kini digital media bukan hanya sebagai ‘king’ (raja) lagi, namun ia sudah menjadi ‘god’ (tuhan). Pebisnis media yang tidak melirik digital media, cepat atau lambat mereka akan ‘mati tersiksa’.

Untuk meraih kesuksesan dan tujuan ‘mulia’ tersebut, paling tidak dibutuhkan tindakan inovatif pada area-area vital dalam bisnis digital media. Apa itu? Banyak. Namun beberapa yang penting diperhatikan namun kerap diabaikan misalnya saja pada area-area internal workflow, content production, distribution channel, serta tentu tak boleh dilupakan --- audience generation.

Analisa Setelah Konten Dipublish

Adalah sangat penting bagi penerbit media digital setelah ia melepas sebuah konten, untuk langsung dilanjutkan dengan analisa mendalam terhadap sebuah konten yang sudah disajikan atau disebar itu. Kenapa? Tentu saja amat perlu, oleh sebab kalau tidak begitu bagaimana Anda tahu ‘tingkat kesuksesan’ dari hasil penayangan konten tersebut? Sebetulnya sederhana, hanya saja banyak yang anggap sepele.

Misalnya saja, harus ada analisa atau dibuatkan matriks analisa per tulisan atau konten. Lalu kemudian ditindaklanjuti dengan menganalisa, mengumpulkan data sebaran konten, juga umpamanya tentang apa kira-kira yang terpicu setelah konten tulisan ditayangkan. Apakah konten tersebut ‘mengigit’ dan daya jualnya tinggi? Apakah ada dampak signifikan yang ditimbulkan setelahnya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun