Mohon tunggu...
Michael Sendow
Michael Sendow Mohon Tunggu... Wiraswasta - Writter

Motto: As long as you are still alive, you can change and grow. You can do anything you want to do, be anything you want to be. Cheers... http://tulisanmich.blogspot.com/ *** http://bahasainggrisunik.blogspot.co.id/ *) Menyukai permainan catur dan gaple. Menulis adalah 'nafas' seorang penulis sejati. I can breath because I always write something...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kisah Lucu di Negeri Paman Sam

20 Oktober 2015   12:08 Diperbarui: 20 Oktober 2015   14:28 1903
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pas giliran si supervisor bule itu ambil makanan, eh dia ambil itu dabu-dabu duluan, nggak tanggung-tanggung satu piring makan banyaknya. Bayangkan tanpa nasi dan lauk apapun. Sambel dabu-dabu tok! Saya kaget. Dalam hati saya, ini orang jauh lebih hebat dari saya yang Manado asli, penyuka pedes, dan yang jelas tak bisa makan tanpa kehadiran rica. Undangan lain sibuk makan dan tak ada yang memperhatikan dia.

Saya perhatikan terus gerak-geriknya. Dia kemudian duduk dan menyantap lahap rica dabu-dabu itu. Wow! Belum habis rica dabu-dabu itu, wajahnya sudah merah kayak kepiting rebus dan keringat serta air mata tercurah bagaikan hujan lebat.

Lalu orang-orang mulai menatap dia sambil tersenyum, ada yang ngakak pula. Kasihan. Berkatalah dia, “This salad is crazy, man! Too spicy….” (Gila, salad ini terlalu pedes) Hahahaha ternyata dia pikir dabu-dabu itu sejenis salad. Wajar saja karena di acara resepsi orang Amerika biasanya salad selalu hadir dalam tiap pesta. Dia lupa, ini pestanya orang Manado.

Tapi apa boleh buat, karena sudah terlanjur ambil sepiring, ya mau tidak mau dia berusaha habisin, malu dia kalo nggak dihabisin. Bagi mereka juga, pantang makanan yang sudah diambil dan tak dihabisin (wasting food). Jadilah setelah acara itu dia absen dua hari oleh karena sakit perut. Alamak!

 

“Kenyan Soup”

Setiap budaya di dunia ini memang berbeda-beda. Lain orang bule (white people) lain pula orang hitam (black people).

Saya pernah ikut tamasya dengan teman-teman kantor. Nah, kebanyakan staff yang ikut adalah mereka yang datang dari Afrika, yaitu antara lain dari Kenya, Sierra Leone,dan Jamaica. Dalam acara itu kita ada 'jadwal kerja' yang disepakati bersama.

Ketika tiba giliran masak-masak, kita bagi tugas juga, yaitu jadwal memasaknya digilir. Saya hari ini, kawan yang satunya lagi keesokan harinya, dan begitu seterusnya. Acara itu berlangsung selama sepekan.

Tibalah saatnya giliran orang Kenya untuk masak. Karena hari pertama saya masak mi cakalang ala saya, dan rupanya mereka suka, katanya uenak tenan. Rasanya sedap dan ada juga rasa yang lain, yaitu rasa minta tambah lagi dan lagi. He he he, rupanya kawan asal Kenya ini berniat memasak yang hampir sama, yaitu yang ada kuah-kuahnya, biar dapat pujian juga gitu. Makanya memasaklah dia sop ala dia sendiri.

Selesai masak, disajikanlah masakannya itu, harumnya sudah sangat tercium. Kita semua satu-satu kemudian mengambil sop yang langsung disajikan dari atas belanga besar. Cukup untuk 7 – 8 orang sajian tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun