Oh, saya tetap tidak peduli dengan keputusan Anda. Lho, saya punya hak sebagai nasabah, juga sebagai manusia, dan itu tidak bisa diganggu gugat, meskipun Anda lembaga besar. Saya menyerah? Tidak. Saya bertahan bahwa saya benar. Jika saya mau saja bohong bilang: oh kartu hilang, dicuri orang, atau ya saya mengalah mau membayar seperti ke Bank Mega, maaf saya tidak mau pilih itu. Karena nanti Anda pun tidak belajar, belajar untuk jadi lebih baik.Â
Coba ubah pandangan Anda terhadap nasabah, pak/bu. Tidak semua nasabah itu niatnya menipu Anda, kan niat kami memang ingin menabung dan bekerjasama dengan Anda. Kalau ada kesalahan sistem dan masih kurang sana sini, saya percaya Anda punya kebijakan lebih baik, yang lebih manusiawi (krn sistem kan hanya alat, kalian lah manusianya yang mengoperasikan). Jangan melulu bilang: tapi sistem, bu.. (lho?)
Anda kan punya nurani, saya tahu Anda pun tak mau rugi, tapi apa bukannya lebih rugi ketika Anda ternyata harus kehilangan banyak nasabah yang ternyata percaya dengan Anda, karena sikap Anda yg terlalu defensif malah menyerang nasabah. Jujurlah dengan perusahaan Anda sendiri donk pak/bu. Hidup gak melulu soal mengeruk uang, dan materi, sama dengan perusahaan. Saya yakin misi dan visi Anda baik untuk yang terlibat di dalamnya. Saya baca kok misi dan visinya indah-indah, tapi itu cuma hiasan klo jauh dari kenyataan. Selama nangis-nangis menderita di kasus ini, saya jd tahu beberapa kasus janggal Anda, dan bagaimana reaksi nasabah terhadap pelayanan Anda.Â
Bahkan saat saya melepaskan diri dari Anda, untuk menutup seluruh tabungan Mandiri, karyawan Anda itu santai lho: ooh yaudah.. Lho, saya yang jadi nasabah kan jadi berpikir: berarti karyawannya pun emang gak suka dengan perusahaan tempatnya bekerja. Untuk Bank Mega, Anda tahu gak? karyawannya juga sama lho, jelek2in banknya sendiri. Tuh kan... jadi dibilang saya mencemarkan nama baik? karyawan Anda tidak?
Selanjutnya, saya akan memaparkan apa yang menjadi keluhan saya terhadap pelayanan Anda yang tidak baik itu. Tolong tetap melek, ya. Kuping juga. Hati dan pikiran apalagi.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H