Mohon tunggu...
Michael Sean
Michael Sean Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Wayang Potehi, Hiburan Kawak Tiongkok

20 September 2018   12:35 Diperbarui: 20 September 2018   13:10 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Orang-orang yang berdoa disana juga dapat meminta cerita yang akan ditampilkan. Sebelum dimulai, izin dan persetujuan dari dewa harus diminta dalam menentukan cerita yang akan ditampilkan dengan melakukan Ritual Poah-poe.

Satu cerita dapat diselesaikan maksimal 3 bulan. Acara ini dilaksanakan dalam 2 sesi yaitu jam 3.30 sampai 5.00pm dan 7.00 sampai 9.30. Biasanya satu cerita dapat dimainkan dalam 2 sesi yang berkelanjutan.

Masa sekarang ini, Wayang Potehi sudah tidak popular lagi dan hanya sedikit orang yang mengetahuinya karena kalah tenar dengan Barongsai dan Liong. Salah satu aktivis Potehi, Toni Harsono mengatakan kalau dalang Potehi sudah tinggal 12 orang sepengetahuan dia.

Hal ini disebabkan oleh rentan waktu yang cukup panjang dimana Wayang Potehi tidak dikenalkan kepada masyarakat luas. Walaupun Presiden Abdurrahman Wahid berhasil melegalkan budaya Cina,

Wayang Potehi kurang diminati. Tentu saja, hal itu berdampak langsung terhadap dalang Potehi. Rata-rata pemasukan setiap pertunjukan Wayang Potehi hanyalah sebesar 500.000 Rupiah yang dibagi 5 orang. Maka dengan itu, tidak heran apabila Wayang Potehi tidak berkembang pesat layaknya Barongsai dan Liong.

Selain itu semua, Wayang Potehi kurang diminati penduduk Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor lain. Banyak penonton mengatakan kalau cerita yang disuguhkan lewat Wayang Potehi terbilang cukup aneh mungkin karena masyarakat Indonesia tidak mengenal makna dan tradisi yang terkandung di dalam sebuah cerita Wayang Potehi.

Karena kurangnya informasi mengenai Wayang Potehi maka, karakter Wayang Potehi terasa asing bagi masyarakat Indonesia yang terus berkembang  dan kurang mempelajari kebudayaan masa lampau.

Seiring perkembangan zaman yang begitu pesat, masuklah budaya-budaya asing seperti film yang berhasil memengaruhi pikiran manusia modern Indonesia sehingga masyarakat Indonesia saat ini melihat, kalau menonton film lebih menarik dibanding melihat pertunjukan seperti Wayang Potehi.

Saat ini, Wayang Potehi masih dipertunjukan di beberapa bagian Indonesia dan belum kehilangan keberadaanya karena masih terdapat orang yang peduli untuk menjaga kebudayaan tersebut tetap hidup.

Jika melihat kondisi modern ini, dapat diperkirakan Wayang Potehi akan kehilangan keberadaannya sebagai budaya Indonesia akibat tidak adanya pemuda Indonesia yang memiliki kesadaran untuk tetap menjaganya hidup. Maka itu, mari , kita sebagai pemuda Indonesia yang sadar akan banyaknya budaya Indonesia yang memiliki nilai yang sangat tinggi, menjaga budaya tersebut tetap hidup sampai kapan pun bangsa ini berdiri.

Daftar Pustaka :

  • Almost lost, the art of puppet theatre, Jakarta Post
  • The 'talking machine' comes to the Dutch East Indies: The arrival of Western media technology in Southeast Asia / 269

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun