Mohon tunggu...
Michael Putra
Michael Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Airlangga

Seorang mahasiswa di Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Iman Kristen di Tengah Era Post-Truth: Menyuarakan Kebenaran di Dunia Digital

9 Desember 2024   17:59 Diperbarui: 9 Desember 2024   18:40 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teknologi digital juga memberikan peluang baru bagi pelayanan gereja. Platform daring memungkinkan pelaksanaan pemuridan dan konseling yang lebih fleksibel dan inklusif. Gereja dapat memanfaatkan media sosial, podcast, atau blog untuk menyebarkan pesan Injil secara kreatif dan relevan. Di sisi lain, teknologi ini juga dapat digunakan untuk melawan hoaks dengan menyampaikan informasi yang diverifikasi dan berbasis nilai kebenaran Injil (Di et al., 2022; Jurnal et al., n.d.)

Sebagai bagian dari tubuh Kristus, umat Kristen memiliki tanggung jawab untuk menjadi suara kebenaran di dunia yang kacau ini. Dengan menggunakan teknologi secara strategis dan menjunjung tinggi integritas dalam menyuarakan Injil, gereja dapat menjadi terang dan garam di era post-truth (Di et al., 2022; Tuminah et al., 2024)

Sikap Orang Kristen dalam Fenomena Post-Truth

Kita sebagai pengikut Kristus di dalam era fenomena post-truth ini, tentunya harus menjadi contoh bagaimana menghadapi banyaknya berita-berita palsu di era post-truth. Alkitab telah menyatakan kepada kita bahwa hendaknya kita menjadi garam dan terang bagi dunia (Matius 5:13-16). Tapi bagaimana contoh sikap kita sebagai pengikut Kristus dalam menghadapi fenomena ini?

  • Berpegang pada Kebenaran Firman Tuhan

"Firman-Mu adalah kebenaran." (Yohanes 17:17)

Standar tertinggi dari kebenaran bagi orang Kristen adalah kebenaran Firman Tuhan.

  • Menolak Dusta dan Menyampaikan Kebenaran dengan Jujur

"Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota." (Efesus 4:25)

Orang Kristen dengan menolak segala bentuk dusta dan kebohongan.

  • Bersikap Bijak dalam Menggunakan Waktu dan Media Digital

"Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat." (Efesus 5:15-16)

Dalam konteks digital, orang Kristen harus menggunakan teknologi dengan bijaksana, termasuk berhati-hati terhadap algoritma media sosial yang menciptakan echo chambers.

  • Menyuarakan Kebenaran dengan Kasih

"Tetapi katakanlah kebenaran itu dalam kasih dan bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus yang adalah Kepala." (Efesus 4:15)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun