Badan Golgi ditemukan oleh seorang ilmuwan bernaka Cammilio Golgi pada tahun 1898. Badan Golgi terdiri dari tumpukan-tumpukan kanting membran pipih sisterna dan vesikula-vesikula. Berfungsi sebagai alat transportasi protein yang dibuat oleh RE kasar. Badan Golgi berperan sebagai pusat produksi, pergudangan, penyortiran, dan pengiriman produk sel. Badan Golgi membentuk vesikel transpor untuk mengirim molekul protein yang dibuat RE kasar menuju luar sel.
Plastida
Hanya terdapat pada tumbuhan. Terdiri dari leukoplas, kromoplas, dan kloroplas. Leukoplas adalah plastida yang tidak berwarna, terdapat pada sel-sel akar, umbi, dan biji. Leukoplas dibedakan menjadi amiloplas (tempat menyimpan amilum), elaioplas (tempat menympan minyak), dan proteoplas (tempat menyimpan protein). Kromoplas adalah plastida yang berpigmen selain klorofil, misalnya pigmen merah, biru, kuning, dan sebagainya. Kromoplas terdapat pada sel bunga dan buah-buahan yang masak. Kloroplas adalah plastida yang berpigmen hijau (klorofil). Kloroplas berfungsi untuk fotosintesis tumbuhan. Di dalam kloroplas terdapat kantong-kantong pipih yang disebut tilakoid, jika bertumpuk disebut grana. Terdapat juga cairan yang disebut stroma.
Lisosom
Berisi enzim hidrolitik yang mencerna makromolekul. Berfungsi sebagai pelindung sel. Lisosom memiliki fungsi autofag, yatu memakan dan mendaur ulang organel rusak, dan fungsi autolysis, yaitu merusak sel dengan cara melepaskan seluruh isi lisosom. Lisosom berperan dalam proses fagositosis, yaitu memakan partikel kecil yang dianggap merusak sel, misalnya bakteri.Â
Setelah kita mengenal sel lebih dalam, maka kita dapat mencari penyebab sel prokariotik dapat mempertahankan hidupnya dari kepunahan dibanding sel eukariotik. Dari penjabaran teori diatas telah dijabarkan perbedaan dari masing-masing jenis sel, baik sel prokariotik maupun eukariotik. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.
 Secara pribadi, saya setuju dengan pernyataan bahwa sel prokariotik dapat mempertahankan hidupnya dari kepunahan dibanding sel eukariotik. Banyak alasan yang mendasari pendapat saya tersebut. Saya akan menjabarkan alasan-alasan saya tersebut.
Prokariotik ditemukan hidup di lingkungan ekstrim
Sel-sel prokariotik dapat hidup dimana saja, asalkan tempat tersebut terdapat air. Sel prokariotik ditemukan di daerah yang dapat dibilang ekstrim, misalnya dekat gunung berapi, air dengan kadar garam tinggi, lautan yang paling dalam, dan tempat-tempat ekstrim lainnya. Pada jaman purba, Bumi masih belum stabil. Banyak gunung berapi aktif dimana-mana. Suhu Bumi belum stabil, kadang sangat panas, kadang sangat dingin. Karena sel prokariotik dapat hidup di tempat-tempat ekstrim, maka sel prokariotik dapat melalui jaman purba dengan mudah, tanpa hambatan sedikitpun. Mereka dapat melalui jaman purba yang ekstrim dengan mudah.
Susunan tubuhnya sederhana
Sel prokariotik memiliki struktur tubuh yang sangat sederhana. Meskipun mereka tidak memiliki mitokondria, plastida, dan organel penting lainnya, sel prokariotik tetap dapat hidup dengan mudah. Sel prokariotik tidak perlu plastida untuk membuat makanan, atau mitokondria untuk memperoleh energi. Prokariotik tidak perlu hidup berkoloni dengan sel lain untuk hidup. Prokariotik dapat hidup mandiri dengan cara parasit. Ukuran tubuhnya juga lebih kecil dibandingkan sel eukariotik, sehingga sel prokariotik dapat hidup di celah yang sangat sempit sekalipun.