"Tau dari mana?" sergah Aelius lagi.
"Si paling ga apdet berita deh... Tahun 2011 tuh rajanya bangsa elang gurun digulingin padahal papan pengumuman pohon dia yang ngontrol. Dari mana tuh? Dari koordinatornya ngoceh lewat bantuan burung-burung kecil," ujar Corus lagi.
"Wih, serem uga ya? Tapi tetap lah, mesti ikut pemilu nanti!" jawab Aelius.
Saking serunya Aelius bercerita, tidak terasa kakinya tersangkut pada sebuah akar pohon menjalar. Tanpa hati-hati dia melangkah, sehingga kakinya tersandung dan ia terjatuh. Aelius meringis kesakitan, sedangkan kedua temannya tertawa sebelum membantunya.
"Masih lama pemilunya, mas bro," ujar Horemus. Tetiba seekor kapibara lewat dan berhenti di depannya.
"Manggil saya tadi, mas?" ujar kapibara itu.
"Oh enggak, ge-er aje lu. Makasih ya mas," seru Horemus sambil kapibara itu berlalu.
"Buru-buru bener, nyang nyalon aja belon ada. 'Mangnya lu mau ngapain dah?" ujar Corus.
Aelius berpikir sejenak. Tiba-tiba wajahnya jadi cerah dan bersemangat, sambil menegakkan tanduknya.
"Gue, mau jadi, kader sel buat pemenangan calon usungan gue!"
"Hah?!" sergah keduanya yang lainnya.