Mindful based practice
Membuat program latihan adalah tugas utama dari seorang pelatih sekaligus pemimpin. Namun, bila atlet berlatih melalui intensitas yang padat, risiko membuat stress pun semakin tinggi.Â
Oleh karenanya, dalam membuat program latihan perlu didasari dan dilengkapi dengan pertimbangan psikologis, sebagai contoh dalam program mindfulness-based practice. Telah terbukti memiliki efek positif dan sudah diterapkan di berbagai negara, yaitu USA, Norway, Iran, dan Sweden (Myall dkk., 2023).Â
Latihan tersebut berfokus pada reaktivitas emosi, penerimaan diri melalui meditasi dan perlu diadaptasi sesuai dengan lingkungannya supaya mendapatkan hasil yang efektif (The Sport Professional Knowledge Network, 2023). Â Selain bermanfaat untuk meningkatkan ketahanan atlet, program tersebut diketahui dapat meningkatkan resiliensi atlet. Â Â
Visualization
Teknik visualisasi juga bermanfaat mengurangi stress bagi atlet yang dirancang bersama-sama dengan pelatih dan psikolog olahraga. Teknik visualisasi tersebut dijalankan oleh atlet-atlet olympic dan membuahkan hasil, misalnya oleh atlet renang Michael Phelps dengan pelatihnya, Bob Bowman yang sudah banyak meraih medali emas.Â
Melalui teknik ini, atlet perlu dibimbing oleh profesional secara khusus untuk mengatasi stress dan kekhawatirannya dengan cara membayangkan ketika sedang berada dalam pertandingan sesungguhnya, menghadapi lawan, dan tampil sempurna di atas ring. Namun, tidak semudah itu, teknik ini diperlukan latihan rutin yang melibatkan kelima panca indera, pernafasan, fokus, pengambilan keputusan, dan motorik.Â
Biasanya dalam melakukan teknik visualisasi, perlu dilakukan dalam ruangan yang tenang dan senyap. Atlet-atlet yang lebih berpengalaman menekuni bidangnya, cenderung memiliki kemampuan visualisasi yang lebih baik, karena kemampuan motoriknya yang sudah terasah.
Kesimpulan
Stress adalah kondisi yang pernah dialami semua orang, termasuk dalam kehidupan atlet. Namun, dengan adanya stress yang berkepanjangan dapat membuat kondisi psikologis atlet menjadi tidak baik, yaitu kesalahan sikap, kurangnya fokus, dan ketidakstabilan emosi atlet.Â