Mohon tunggu...
Miarti Yoga
Miarti Yoga Mohon Tunggu... Penulis - Konsultan Pendidikan Keluarga

Menjalani Peran Pengasuhan Berkesadaran

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Orang Tua dan Keterpaksaan "Menggombali" Anak

21 Mei 2020   11:50 Diperbarui: 21 Mei 2020   12:07 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kakak boleh pilih mainan yang Kakak mau. Tapi Kakak tidak lupa sholat ya..."

"Mmmmm. Baiklah. Mama belikan mainannya. Tapi kakak harus tambah sayang sama mama ya. Kalau mama panggil, kakak nyahut ya. Terus kalau mama minta tolong, kakak ga usah ogah-ogahan yaaa."

Empat

Ingatkan dan Beri Mereka Perhatiaan tanpa Melukai Perasaannya 

Langkah yang satu ini juga sangat mutlak. Mengkomunikasikan pengertian kepada anak adalah gerbang pembuka untuk menjadikan mereka PAHAM dan SADAR. Langkah ini diberikan ketika keinginannya yang menjadi "bahan rengekan" itu sudah terpenuhi dan sudah  atau tengah mereka nikmati. Berikan kalimat-kalimat bijaksana pada mereka.

Contoh :

"Lain kali, Kakak tidak perlu menangis sepeti tadi ya... Kakak cukup bicara yang baik saja."

"Kakak sudah besar. Malu kalau masih harus merengek-rengek. Tidak diulang ya...!"

"Kakak udah mau punya adik. Malu kalau masih merengek-rengek kayak tadi. Gak diulang ya."

Lima 

Mintai Komitmen untuk Tidak Mengulangi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun