"Itu yang kamu lakukan pada adikmu?" Ucapanmu itu benar-benar memaksaku berhenti tertawa.
Aku tidak bisa langsung menjawabnya, jadi aku terdiam beberapa saat. Entah kenapa, mendadak aku merasa sangat frustrasi.
"Ah itu.... benar! aku melakukannya, wahh.... Â aku sekarang jadi merasa sedang dipojokkan." Kataku terkekeh dengan sangat canggung.
"Jadi apa adikmu tampan?" Â
Aku kembali terkekeh, entah kenapa suaramu perlahan mengitimdasiku. Aku benar-benar ingin melarikan diri dari pertanyaan ini. "Hei, apa-apaan sih. Kenapa jadi menanyakan hal itu?"
"Jadi?"
"Jadi apa? hah? apa?" Kataku pura-pura tidak mengerti.
"Apakah adikmu tampan?" Tanyamu tanpa ampun.
Baiklah-baiklah, aku benar-benar tidak bisa melarikan diri dari hal ini. Sialan.
"Arghh!! iya iya iya... dia sangat manis!!" Kataku.
"Kamu juga." Katamu dengan suara yang terdengar sangat lembut.