Mohon tunggu...
Mia Rosmayanti
Mia Rosmayanti Mohon Tunggu... Penulis - Freelancer

Menulislah dan jangan mati.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tetaplah Hidup

27 Agustus 2017   12:49 Diperbarui: 27 Agustus 2017   13:09 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Aku sangat membencimu, Kak. Karena itu tetaplah hidup...." Mulutnya masih bergerak seperti hendak mengatakan sesuatu, tapi suara itu tak kunjung mencapai telingaku.

Setiap hari aku selalu mencari kata yang mungkin ia akan katakan padaku. Sampai saat ini, saat tak ada lagi bagian tubuhnya yang bisa kupeluk. Gelap datang dan seperti biasanya, ia mulai menghilang. Saat detik-detik terakhir sebelum khayalanku dengannya mulai menghilang. Aku seperti mendengar penggalan kata yang belum sempat dia ucapkan.

"Ini adalah hukuman untukmu. Tetaplah hidup!!"

Setelah suara sayup-sayup itu selesai bergema. Tubuhnya menghilang sempurna dari pelukanku. Aku hanya memeluk angin dengan air mata yang terus berlinang. Kini hujan sempurna berhenti, aku terduduk sepi di tepian senja menuju malam. Aku hanya ingin mengatakan kata yang sudah biasanya kukatakan padanya.

"Aku mencintaimu, Ira."

Aku akan menantikanmu di ujung subuh. Aku akan menghabiskan waktu siang denganmu lagi pada hari selanjutnya. Selamat jalan adikku sayang. Selamat tinggal cinta pertama. Sampai jumpa besok pagi, Irawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun