(7) Â Pengetahuan mengenai keterkaitan antara hal-hal teologis dengan hal-hal sekuler pun adalah kebutuhan orang dewasa. (8), sehingga gereja sebagai komunitas belajar dapat memberikan pendidikan formatif dan kritis bagi warga jemaatnya. (9) Dalam ranah pendidikan untuk mencapai ilmu pengetahuan, proses belajar sangatlah penting. Belajar dapat didefinisikan sebagai suatu usaha atau kegiatan yang bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri seseorang, mencakup perubahan tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan, keterampilan dan sebagainya. (10) Agar warga jemaat dapat terbina menjadi anggota gereja yang menemukan jawaban pengalaman hidupnya, mengalami perubahan pengetahuan dan memperjelas identitasnya sebagai ekklesia tou theou (perhimpunan dari Allah).
(11)  Pendidikan dalam jemaat merupakan  usaha  gereja  untuk  mendewasakan  warga gereja,  agar  melalui  proses  belajar   mengalami  perubahan  diri  secara terus menerus,warga gereja  mau  dan  mampu  untuk  hidup  dalam  penyembahan,  persekutuan,  pelayanan,  pengajaran. Bahkan  gereja mampu  menjadi  saluran berkat  bagi  lingkungan  sekitar  maupun  mendukung   pekerjaan   Tuhan  dalam bidang misi penginjilan.
(12)  Pembinaan  iman  membuat  anggota jemaat  menjadi  pembelajar.  Thom  dan  Joani  Schultz mengatakan  bahwa,  "Jika  orang  Kristen  tidak belajar, maka iman mereka tidak akan tumbuh. Hal tersebut  dapat  menolong  untuk  melakukan  pembinaan dengan lebih baik dan efektif. (13) Pendidikan dalam jemaat dapat mengubah pola pikir  seseorang.  Gereja dibentuk  dan  dipanggil  oleh  Allah  untuk  membina  warganya  agar  bertumbuh  menjadi  dewasa di  dalam  iman,  watak  dan  perilaku . (14) Dalam  setiap  kesempatan  mengajar  harus  diupayakan  agar  peserta didik  berubah  dalam  hal-hal  rohani,  pikiran,  perasaan,  kemauan  dan  sikap  hati  serta  dalam segi kehidupan
  Pendidikan dalam Jemaat  yang mendasar adalah membimbing warga gereja untuk memiliki pola pikir yang benar, yang sesuai dengan Firman Tuhan  yaitu  berakar,  dan  dibangun  di  atas  Dia, teguh  dalam  iman  serta  hati  yang  melimpah  dalam  syukur  (Kol.2:7).  Sehingga  apapun diperbuat dilakukan  dengan segenap hati untuk  kemuliaan Tuhan (Kol.3:23).
(15)  Dasar teologis Pendidikan Dalam Jemaat adalah alasan Alkitabiah tentang pentingnya pendidikan. Hal tersebut  terdapat dalam Amanat Agung Tuhan Yesus (Matius 28:19-20). Dengan memperhatikan perintah-perintah Tuhan Yesus Kristus kepada para murid-Nya sebelum kenaikan-Nya kesurga, yaitu "pergilah", "jadikanlah", "semua bangsa murid-Ku", "baptislah", dan "ajarlah". Dengan kata lain ada tiga hal yang harus dilakukan para murid Kristus, yaitu memberitakan injil, membaptis dan mengajar.
Amsal 19:2a
"Tanpa pengetahuan, kerajinan pun tidak baik".
 Jadi kesimpulan yang dapat diperoleh, dari pemaparan ini adalah Pendidikan dalam Jemaat sangat penting untuk dilaksanakan dengan benar sesuai Firman Tuhan, dan harus dilaksanakan secara konsisten oleh Gereja.
Daftar pustaka :
1. Yahya Wijaya, Meniti Kalam Kehidupan (Yogyakarta: BPK Gunung Mulia, 2010), 454.
2. Dien Sumiyatiningsih, Mengajar dengan Kreatif dan Menarik (Yogyakarta:Andi,2009), 28-29.