Mohon tunggu...
Mia Kusmiati
Mia Kusmiati Mohon Tunggu... Guru - Penulis Awam

Bismillaah. Semoga tulisan saya bermanfaat untuk teman-teman 😊

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Di Kecamuk Penantian

14 Januari 2020   07:50 Diperbarui: 14 Januari 2020   07:51 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Kecamuk Penantian

Oleh : Mia Kusmiati

Barisan tanda tanya itu tak tau diri

Masih saja menggelar selimut di atas kertas

Memeluk aksara yang kubaringkan

Vokalnya bernada keraguan

Pena menari belum bisa berhenti

Melekuk jurang beraroma kekhawatiran

Tetapi lupa menanyakan

Berapa baris sajak lagi yang harus diungkapkan

Jauh di bawah naungan langit

Angsa putih itu tertunduk

Di tepian danau seberang pulau

Mendayu bisiknya terdengar sesak

Lama ia bosan juga

Dirinya terlupakan oleh ikan di dasar danau itu

Mengamuk ia jadinya

Wajah tengadah protes pada langit biru

Resah jadi menu harian

Disuguhkan bersama air kopi panas yang menguap

Masuk gula malah kepahitan

Di kecamuk penantian ia lelah dan pulang akhirnya untuk mengobati lukanya sendiri

Jakarta, 13 Januari 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun