Karena rokok tidak dapat dilarang, maka langkah paling dini adalah kembali kepada diri kita masing-masing saja, terutama bagi yang belum kecanduan apalagi bila belum pernah mencobanya. Yakinilah seyakin-yakinnya bahwa merokok, baik memakai rokok konvensional maupun rokok elektrik, akan lebih banyak mudaratnya ketimbang manfaatnya. Merokok sudah pasti akan menyebabkan kerusakan pada paru-paru, masalah kardiovaskuler, dan kerusakan otak. Banyak video di internet yang menunjukkan bagaimana kerusakan yang terjadi pada paru-paru kita tanpa sadari saat mengisap sebatang rokok atau menyedot uap nikotin rokok elektrik.
Jika Anda melihat seseorang perokok dengan nikmatnya menyedot asap rokok, percayalah itu hanya kenikmatan semu. Ia sesungguhnya menyadari efek buruk dari kebiasaan merokoknya itu, tetapi ia tidak mampu melepaskan diri dari kecanduan yang dialaminya. Anda jangan pernah mau mencoba-coba terjun pada kubangan kecanduan itu! Sekali Anda menceburkan diri, akan sulit melepaskan diri darinya kemudian.
Jika Anda punya keluarga: istri, apalagi anak yang masih kecil, tanyakanlah pada diri Anda tegakah Anda menjejalkan zat-zat beracun pada orang-orang yang Anda kasihi itu? Percayalah, saat Anda merokok, endapan zat-zat beracun itu melengket di pakaian Anda, kulit Anda, dan akan terhirup oleh orang-orang tersayang Anda tanpa mereka sadari.
Sementara bagi Anda yang sudah kecanduan, segeralah sadar. Carilah alasan kuat untuk bisa berhenti secara total. Lalu lakukan sugesti pada pikiran Anda bahwa Anda harus mengalahkan keinginan otak Anda untuk dijejali nikotin. Setiap kali Anda akan membakar rokok atau menyalakan rokok elektrik, bayangkanlah zat-zat racun yang akan menggerogoti organ-organ tubuh Anda. Kenikmatan yang akan Anda rasakan saat melanjutkan membakar dan menyedot rokok Anda akan Anda bayar dengan paru-paru yang semakin kotor.
Sugestilah terus diri Anda dengan melawan bayangan-bayangan kenikmatan merokok yang selalu muncul dalam pikiran Anda dengan membangkitkan bayangan organ-organ tubuh terutama paru-paru yang kian menghitam setiap kali asap disedot. Lakukan ini terus.
Untuk melawan penjajahan nikotin ini, kita harus memaklumkan perang terhadap kenikmatan semu yang dihalusinasikan otak akibat pengaruh nikotin itu. Maka kuatkan tekad Anda.
Secara pribadi, saat ini adalah tahun ke-9 saya merayakan kemerdekaan saya dari penjajahan nikotin. Merdeka!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H