Mohon tunggu...
MUHAMMAD REZA SETIAWAN
MUHAMMAD REZA SETIAWAN Mohon Tunggu... Mahasiswa - forester I practitioners I learners I reader I traveller I adventurer !

Jalanmu mungkin tidak cepat namun percayalah rencana Allah selalu tepat! Sabar, ikhlas, ikhtiar. ~ Sajak Salaf

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Indonesia dan Revolusi Mental: Kontemplasi 1945-2020

6 Februari 2021   19:50 Diperbarui: 15 Oktober 2022   10:11 542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Implementasi revolusi mental masih sangat jauh dari harapan, tatanan konsep yang telah dirumuskan oleh Bung Karno dalam konsep Trisakti kemudian terefleksi kembali kedalam Visi pemerintahan Jokowi sudah cukup baik, pemerintahan ingin kembali menghidupkan semangat kebangsaan dan mengembalikan karakter bangsa.

Namun, ibarat tidak semuda membalikkan telapak tangan, revolusi mental memiliki banyak tantangan, tantangan yang muncul dari dalam diri bangsa (individu) itu sendiri yang merasa terganggu karena di khawatirkan mengganggu kepentingan diri dan kelompoknya, seperti kita ketahui bersama sejak konsep itu dicetuskan dan dimunculkan dipermukaan banyak orang/kalangan yang menentang dan menolak konsep ini khusunya kaum elit karena tidak sesuai dengan apa yang menjadi Ideologi bangsa.

Kenyataannya bahwa konsep revolusi mental walaupun sejak lama digaungkan tetapi bagi sebagian kalangan adalah sebuah hal baru sehingga mengalami kendala terutama dari proses sikap seseorang (individu) dalam memutusan untuk menolak atau menerima program ini, terlepas dari kebiasaan atau kebudayaan yang telah mendarah daging dalam diri bangsa ini sehingga untuk mencapai semua itu perlu adanya proses yang sangat panjang.

Seperti yang diungkapkan Roger (1983) bahwa dalam upaya perubahan seseorang untuk mengadopsi suatu perilaku yang baru, terjadi berbagai tahapan pada seseorang tersebut, yaitu Pertama, tahap awareness (kesadaran), yaitu tahap seseorang tahu dan sadar ada terdapat suatu inovasi sehingga muncul adanya suatu kesadaran terhadap hal tersebut. Kedua, tahap interest (keinginan), yaitu tahap seseorang mempertimbangkan atau sedang membentuk sikap terhadap inovasi yang telah diketahuinya tersebut sehingga  ia mulai tertarik pada suatu hal tersebut.

Ketiga, tahap evaluation (evaluasi), yaitu tahap seseorang membuat putusan apakah ia menolak atau menerima inovasi yang ditawarkan sehingga saat itu ia mulai mengevaluasi. Keempat, tahap arial (mencoba), yaitu tahap seseorang melaksanakan keputusan yang telah dibuatnya sehingga ia mulai mencoba suatu perilaku yang baru. Kelima, tahap adoption (adopsi) yaitu tahap seseorang memastikan atau mengkonfirmasi putusan yang diambilnya sehingga ia mulai mengadopsi perilaku baru tersebut.

Revolusi mental pada dasarnya adalah memperbaiki mental manusia-manusia Indonesia melalui proses karakter bangsa, bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar dan bermartabat, bangsa ini merdeka melalui perjuangan dan pengorbanan, sehingga sepatutunya kita menghargai itu, kedepan mungkin Indonesia akan lebih baik atau buruk dan revolusi mental harus terus berjalan dan itu dimulai dari dalam diri kita sendiri. Mulai berfikir dan bergerak serta mempersiapkan diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun