“Maksudnya begini, engkau boleh mengerjakan sesuatu buat besok hari, akan tetapi jangan lupakan hari ini, nikmatilah hari ini.”
“Jangan hingga engkau hayati terlalu cepat sampai nir punya sahabat, ingat, Gus, hiduplah hari ini.”
Kata-istilah pengajar pada atas menciptakan Bagus berpikir, beliau ternyata terlalu sibuk & risi menggunakan masa depan, sedangkan masa kinibeliau hiraukan.
Perkataan oleh pengajar termaktub sang Bagus, si siswa rajin ini mulai hayati pelan-pelan & tidak serba cepat.
Ia mulai mampu menikmati hayati & sedikit-sedikit memiliki sahabat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H