Keterbatasan Dana: Program ini masih bergantung pada donasi dan dukungan pemerintah, yang kadang kala tidak mencukupi.
Aksesibilitas: Beberapa warga yang tinggal di daerah terpencil sulit dijangkau.
Motivasi Warga: Tidak semua warga memiliki motivasi yang sama untuk belajar, terutama mereka yang merasa sudah terlalu tua.
Namun, tim di balik program ini terus mencari solusi kreatif untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, termasuk menjangkau warga terpencil dengan relawan yang menggunakan motor trail dan memberikan insentif bagi warga yang aktif mengikuti kelas.
Masa Depan Desa Harapan
Program "Aksara Harapan" telah membuktikan bahwa perubahan besar dapat dimulai dari langkah kecil. Keberhasilan ini menjadi model bagi desa-desa lain di wilayah sekitar yang menghadapi tantangan serupa. Pemerintah daerah kini sedang merencanakan perluasan program ini ke desa-desa lain dengan menyesuaikan pendekatan sesuai kebutuhan lokal.
Selain itu, Desa Harapan juga mulai fokus pada literasi digital untuk mempersiapkan warganya menghadapi era modern. Dengan memberikan pelatihan dasar penggunaan teknologi, diharapkan warga desa dapat lebih terhubung dengan dunia luar dan memanfaatkan peluang yang ada.
Penutup
Transformasi Desa Harapan adalah bukti nyata bahwa pendidikan adalah kunci untuk keluar dari lingkaran kemiskinan. Dengan semangat gotong royong, inovasi, dan dukungan berkelanjutan, desa ini telah berhasil mengubah tantangan menjadi peluang. Program "Aksara Harapan" bukan hanya tentang memberantas buta aksara, tetapi juga tentang memberikan harapan baru bagi seluruh komunitas.
Desa Harapan kini menjadi simbol bahwa dengan kerja sama dan komitmen, tidak ada mimpi yang terlalu besar untuk dicapai. Transformasi ini menginspirasi kita semua untuk terus berjuang menciptakan perubahan positif di masyarakat, dimulai dari langkah kecil namun bermakna.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI